MATENG – Dari 56 desa di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), baru 46 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang terbentuk. Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Mamuju Tengah Dzulkifli, saat di wawancarai usai kegiatan Pembinaan Aparatur Desa dalam rangka Pengawasan, Penguatan dan Pengembangan BUMDes di Aula Wisma Widya Buah, Rabu (19/6/2019).
Selain itu Dzulkifli menambahkan, jika dilihat secara rill BUMDes yang ada masih perlu ada perbaikan-perbaikan terkait dengan pengurusannya.
“Untuk itu, kita berharap dari kegiatan ini kita lebih fokuskan pada pengawasan-pengawasan baik dari kelapa desa, harus melakukan pengawasan sehingga pada saat melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di BUMDesnya masing-masing itu lebih terkontrol lagi, Baik itu mulai dari apa unit usahasanya, kemudian bagiamana anggaran yang digunakan karna kita tidak bisa pungkiri bahwa anggaran yang digunakan oleh BUMDes ini adalah bersumber dari dana desa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentunya kita menginginkan bahwa bagaimana kemudian ada pejabat desa yang lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BUMDes di desanya masing-masing,” sambungnya.
Dzulkifli berharap kedepan, pihaknya berharap bahwa semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BUMDes itu semua harus terlapor, baik itu laporan pengelolaan keuangannya kepada desa maupun pada dinas terkait.
“Kita berharap juga kedepan BUMDes ini dapat lebih baim lagi, baik itu dalam unit usahanya maupun kegiatan-kegiatan tambahan yang lain, salah contonya adalah kita sudah kerja sama dengan BukaLapak, kemudian kita akan mengikuti pameran walaupun kemudian prodaknya yang kita tampilkan tetapi minimal sudah ada prodak BUMDes yang bisa kita tampilkan pada saat expos maupun pameran,” ungkapnya.
Dia juga meminta kepada semua BUMDes yang ada, ketika pihaknya meminta data, data itu ada bukan hanya sebatas laporan lisan saja tetapi juga secara tulisan.
(Ysn/Zul)