MAMUJU, Badan Perenjangan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar rapat koordinasi penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan daerah (SPKD) prov Sulbar tahun 2017-2022. Rabu (17/10/2018) di Hotel d’Maleo Mamuju.
Acara tersebut dihadiri : Asisten l Bidang Pemerintahan Pemprov Sulbar,Asisten ll Bidang Pembangunan Pemprov Sulbar,Kepala BPS Sulbar,Kadis Perikananan dan Kelautan Sulbar,Kadis Transmigrasi Sulbar,Kadis Pariwisata Sulbar,Kadis PU Sulbar dan undangan lainnya.
Pada kesempatan itu,sekartaris Bappeda Sulbar Ridwan mengatakan,
mengawali laporan ini sekaligus memaparkan tentang indikator makro tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berbagai program kegiatan yang dilakukan di Prov Sulbar dalam rangka menuntaskan kemiskinan di Sulbar ini,tetapi di tingkat Kabupaten-Kabupaten belum secara palid memberikan hasil yang segenifikan. Namun kami telah melakukan upaya dalam perbaikan itu,” ujar Ridwan saat sambutan.
Lanjut dikatakannya,jumlah penduduk di Sulbar tahun 2017 536,115 berdasarkan data Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Prov Sulbar. Pertumbuhan penduduk di Sulbar meningkat setiap tahunnya,dimana pada tahun 2016 jumlah penduduk di Sulbar naik 0,61 persen,pada tahun 2017 menurun 0,27 persen sementara di tahun 2018 mengalami kenaikan persentase dari jumlah penduduk.
“Penyebaran jumlah penduduk ini sampai 2018,menominasi tersebar di Kabupaten Polman 33,47 persen terendah di Kabupaten Mateng sebesar 9,30 persen. Kemudian jumlah kepadatan penduduk dari enam Kabupaten ini sangat berpariasi,yang pertama di Kab Polman,Majene,Mamasa,Mamuju,Pasangkayu dan Mamuju Tengah pada data penduduk tahun 2017,” sambungnya.
Ia juga menambahkan, garis kemiskinan di Sulbar mengalami kenikan. Dimana pada tahun 2016 angka kemiskinan di Sulbar mencapai 11,19 persen,mengalami penurunan di tahun 2017 menjadi 11,18 persen sementara data pada bulan maret 2018 naik 11,20 persen, dengan garis kemiskinan maret 2018 sebesar 319,121.
” Persentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Polewali Mandar 16,05 persen, Majene 13,94 persen,Mamasa 13,51 persen, Mateng 6,95 persen, Mamuju 6,85 persen dan Pasangkayu 4,84 persen. Sementara untuk jumlah penduduk miskin berdasarkan wilayah yakni pedesaan mencapai 79,73 persen dan perkotaan 20,26 persen,” terang Ridwan.
Ridwan juga menjelaskan, target pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam pemberantasan garis kemiskinan di tahun 2018-2022, pemerintah menargetkan pada tahun 2022 garis kemiskinan di Sulbar dengan persentase 9,26 persen. (Zul)