MAMUJU, Memperingati HUT ke-4 Sanggar Seni Sapota,Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Stai Al-Azhary Mamuju Melaksanakan pementasan seni Sapota. Rabu (30/1/2019) Bertempat di Aula Campus Stai Al-Azhaty.
Ketua panitia Rahmat Mengungkapkan, Hut sanggar seni Sapota merupakan ajang reuni untuk pendiri sanggar seni sapota dan juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan para penggiat seni yang ada di Mamuju.
“Fokus utama dalam hari jadi yang ke-4 tahun, yang pertama mempersatukan kembali para anggota yang kemarin yang sempat talik ulur dan menpersolit lagi ikatan batin yang dicantumkan dalam sapota itu. Sekaligus met and gret untuk menpublikasikan kembali sapota serta menaikan Eksitensinya di dunia Seni,” ujar rahmat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan, banyak hal yang ditampilkan dalam peringatan hari jadi sapota, salah satunya pertunjukan teater yang mengangkat sejarah bentuk penyelesaian di Balanipa Sigayang dalam bala (sesesorang yang sedang bertarung dengan menggunakan badik di dalam arena).
“Dalam Sanggar Seni sapota ada nama istilah lima posina sapota, Sehingga lima posina tersebut di memaksimalkan dalam penampilan antara lain Teater, film, musik tari dan sastra. berkaitan pementasan yang terakhir yang yang menjadi pusat perhatian penonton adalah pertunjukan seni teater yang mengangkat sejarah bentuk penyelesaian dari Balanipa yaitu Sigayang dalam bala (sesesorang yang sedang bertarung dengan menggunakan badik di dalam arena) karna perselisihan gara-gara malu yang tidak bisa selesai dengan baik-baik sehingga diselesaikan dengan secara adat istiadat dan dan harus baku tikam di dalam bala itu,” sambungnya.
Dia juga Berharap kepada Pemerintah daerah, agar kiranya dapat ikut serta mendorong para penggiat seni yang ada di Mamuju dengan cara memberikan fasilitasi atau tempat untuk sebuah pertunjukan seni.
“Untuk peminat dari kesenian itu sendiri mesti ada dukungan dari Pemerintah setempat dan stakholder yang berkaitan karna tidak serta merta mereka komunitas campus mampu untuk besar kalo tidak ada back up dari Pemerintah artinya menyediakan panggung untuk berspresi, karna sangat sulit apabila sebuah teater harus di tampilkan diluar ruangan, karna banyak hal yang mesti diperhatikan dalam pementasan,” terangya.
Rahmat Menambahkan, jika pertunjukan sebuah teater bisa dimaksimalkan akan meningkatkan kunjungan Wisatawan lokal, maupun mancanegara.
“Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara maupun lokal adalah, panggung xpresi yang menampilkan seni taeter khas daerah.” Tutupnya
(Sfr)