MAMUJU, Menggapi demosterasi Aliansi Pemuda dan Mahasiswa memperjuangkan Petani Indonesia,yang meminta agar oknum Polisi yang melakukan pemukulan terhadapa salah seorang mahasiswa untuk dipecat dari jabatannya serta Kapolres Mamuju dinilai gagal dalam membina anggotanya. AKBP Moh Rivai Arvan menuturkan bahwa dirinya telah mengakui itu merupakan kelalaian dirinya dan kegagalan dirinya sebagai Kapolres Mamuju.
“Pertama-tama saya memapresiasi kepada semua yang terlibat pada hari ini,baik itu dari adek-adek mahasiswa maupun elemen lainnya Yang penting menjaga kondisipitas. Silahkan berunjungrasa asal yang aman,damai dan tidak membuat anarkis,” terang Kapolres Mamuju.
Lanjut dikatakannya,terkait laporan Moh Rivai Arvan mempersilahkan untuk mengajukan laporan sebab itu merupakan hak warga negara. Selain itu,ia juga menjelaskan untuk anggota Polri yang melakukan kekerasan akan diproses.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dan itu konsuensinya saya harus meletakan jabatan yang menilai itukan atasan saya,kalau saya sesuai perintah kalau gara-gara ini harus dicopot saya tidak bisa bilang apa-apa,” ujarnya.
AKBP Moh Rivai Arvan juga mengakui bahwa insiden tersebut merupakan kegagalan dirinya sebagai Kapolres, yang tidak mampu mengrive anggota dengan baik sehingga melakukan pengamanan yang berlebihan.
“Jadi itu sudah konsuensi yang harus saya terima yang jatuh kesaya, itu tidak ada masalah mereka sudah membuat laporan Polisi. Seharusnya kita periksa setelah membuat laporan Polisi,langsung diperiksa dibuatkan BAP awal namun mereka meminta tidak,jadi kami sudah serius menangani kasus ini tapi meraka sendiri yang meminta waktu jangan sekarang.” Kuncinya. (Zul)