MAMUJU, – Keterangan kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulbar, Dadal Angkoro melalui grup WhatsApp (WA) menuai reaksi dari beberapa wartawan di Mamuju.
Betapa tidak, pimpinan BI Sulbar itu menulis komentar di grup BI dengan bahasa yang kurang etis. Komentar Dadal berinteraksi telah melecehkan profesi wartawan karena dianggap menyudutkan wartawan, khususnya wartawan media online.
“Ya menurut pendapat pribadi saya, berita online kemarin menunjukkan bhw hanya copy paste, tdk periksa dan periksa ulang, berikan adu domba dan di belakangnya ada minat (salah niat buat berita), tdk paham masalah, dan yg menarik adalah tdk ada etika dgn spam WA saya, ”Dadal Angkoro memasukkan dalam groub tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian di paragraf selanjutnya, Dadal juga menukiskan komentarnya agar wartawan online harus memperdalam ilmu kejurnalisannya dan tidak hanya menyadur berita orang lain sebagai bahan beritanya.
“Jadi bang bang benar Sarman (Pimpinan Trastipo.con) menguji kompetensi utk memperdalam kode etikjurnalistik dan melahirkan karya pers dgn standarjurnalistik. Sebagian besar pelaku media online berpikir bhw dgn copy paste dan online sdh jadi wartawan, ”sambung Dadal dalam tulisanya.
Merespon hal itu, Ketua Dewan Kehormatan Ikantan Jurnalis Sulbar (IJS), Ashari Rauf, membaca teks Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulbar, melukai perasaan beberapa wartawan.
Apa yang dilakukan oleh ayah dan anak-anak? Mantan acara PErgerakan Mahasiswa Islam (PMII) itu pun mengecam komentar yang menunjuk menyudutkan pimpinan.
“Saya minta agar (Pak Dadal) menyebut nama media online yang menjadi penyebar berita hoax dan yang suka Copy Paste,” kata Ashari.
Dia Gelar agar Dadal bisa bijak dalam bertindak layaknya pejabat publik yang membawa nama besar BI di Sulbar, dan tidak membuat resistensi dengan wartawan dari media apapun, sempurna media Online.
“Selama ini saya melihat banyak media online untuk pembangunan di Sulbar. Selama ini, media online banyak memberitakan kegiatan-kegiatan BI Sulbar. Saya prihatin, tak elok selaku kepala BI Sulbar berkomentaredi di Grup WA. Ini sama saja melukai hati sebagian wartawan, layak dari media online, ”jelas Ashari.
Ashari juga menilai, tidak ada media yang suka Copy Paste. Meskipun ada, tambah dia, itu adalah yang sering dikeluarkan dari berbagai instansi. Berita yang bersumber dari instansi tertentu, lanjutnya, tentu saja juga mendatangkan kerugian positif bagi penbangunan daerah.
“Kalau misalnya, saya perlu untuk menggunakan nama media online yang sering Copy Paste dan penyebar Hoax. Selaku wartawan, saya secara pribadi tidak suka dengan komentar dan tanggapan yang kurang etis dari pimpinan lembaga perbankan di Sulbar ini, ”tuturnya.
Sekadar Terpopuler, berita ini mencuat menjadi beberapa media online memberitakan pihak-pihak yang ingin membedakan dalam satu acara yang di gelar BI. Dalam acara itu hanya wartawan yang telah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diundang. Dadal kemudian melahirkan berita tersebut dan rileks bernada emosianal.
Beberapa organisasi laporan juga dengan pernyataan orang-orang nomor satu di BI Sulbar ini. Mereka akan melakukan protes dengan menggelar demo dan melaporkan Dadal ke pihak Kepolisan Lokal.
(As / Lal)