Konsumsi Energi di RI Meningkat 5,9% di 2016

- Jurnalis

Kamis, 14 September 2017 - 05:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Konsumsi energi yang meliputi minyak, gas, dan batu bara di Indonesia mengalami peningkatan hingga 5,9% pada 2016 lalu. Sementara dalam 20 tahun terakhir, tingkat konsumsi ini meningkat dua kali lipat, dan yang tercepat dalam 5 tahun terakhir.

“Konsumsi energi tumbuh lebih tinggi daripada pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) tahun lalu sekitar 5%, sementara pertumbuhan konsumsi energi (hampir) 6%. Permintaan energi tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan PDB, hal ini jarang ditemui di negara lain,” kata BP Group Chief Economist, Spencer Dale, dalam Diskusi Statistical Review of World Energy 2017, di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2017).

Dalam kajiannya, BP merilis konsumsi energi terbesar Indonesia di 2016 masih didominasi oleh minyak bumi 41%, batu bara 36%, dan gas 19%. Sementara produksi minyak di Indonesia hanya mampu mencukupi 55% dari kebutuhan konsumsi dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konsumsi energi baru terbarukan (EBT) pada 2016 lalu juga tumbuh 7,1% atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir dengan rata-rata 4,7%. Namun, porsi EBT dalam konsumsi energi baru mencapai 1%.

“Pertumbuhan tertinggi berlanjut di energi baru terbarukan. Meskipun jumlahnya kecil kurang dari 5%, pertumbuhannya perlu diperhitungkan,” ujar Dale.

Konsumsi batu bara dalam negeri juga tercatat tumbuh masif hingga 22,2% dan merupakan salah satu yang tertinggi. Namun, di sisi lain produksi batu bara dalam negeri mengalami penurunan 6,2% menjadi 256 mtoe (million tons of oil equivalent) sekaligus terendah sejak 2012.

Pada 2016, rasio produksi batu bara terhadap konsumsi turun tajam menjadi 408% dibandingkan dengan 532% pada tahun 2015.

Produksi minyak meningkat 4,8% (+40 Kb/d) pada 2016 dan menghentikan penurunan yang berkelanjutan sejak 2010.

Sementara itu, produksi gas alam turun untuk tahun keenam berturut-turut sebesar 7,4% (-5,3 Bcm) pada 2016 dan sekarang 19% lebih rendah dari puncak produksi 2010.

Emisi CO2 Indonesia dari penggunaan energi meningkat 7,6% pada tahun 2016, lebih dari dua kali lipat dari rata-rata 10 tahun (+3,7%). Intensitas energi (jumlah energi yang dibutuhkan per unit PDB) meningkat sebesar 0,8% pada tahun 2016, dibandingkan dengan penurunan tahunan rata-rata 2,6% selama 10 tahun terakhir.

(Detik/Lal)

Berita Terkait

Helmi Yahya dan Ketua DPRD Sulbar Bincang Mala’biq di TVRI Sulbar
Rahmat Abdullah Kader Senior Partai Golkar Sulbar Meninggal
Ini Biodata Lengkap Dirut PT.Impian Sulbar LALU ARTANA
Hamzah Pimpin Bamus DPRD Sulbar Berkunjung ke DPRD Gowa
HUT Bayangkara ke-73,  Biddokkes Polda Sulbar Gelar Operasi Bibir Sumbing
Bupati Mamuju Pastikan Benahi Jalan di Tapalang Barat
Untuk Ke-Tiga Kalinya, Pemkab Pasangkayu Raih WTP 
Jurnalis Kultum di Acara Bukber Gubernur

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 14:42 WIB

Tangani Stunting, Dinas PPKB Mamuju Akan Gelar Lokakarya Mini di Tiap Kecamatan

Rabu, 17 April 2024 - 12:43 WIB

Polresta Mamuju Catat 14 Kasus Laka Lantas Selama Operasi Ketupat Marano 2024

Selasa, 16 April 2024 - 14:11 WIB

100% Pegawai Dinas PPKB Mamuju Masuk di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran

Minggu, 14 April 2024 - 21:58 WIB

474 Penumpang Tujuan Balikpapan Padati Pelabuhan Feri Mamuju di H+4 Lebaran

Sabtu, 13 April 2024 - 19:07 WIB

Tim SAR Operasikan Drone Thermal Cari Pria Hilang Diduga Terseret Arus Sungai di Kalukku

Jumat, 12 April 2024 - 06:58 WIB

Pria di Kalukku Hilang Usai Masuk Hutan Cari Pakan Ternak, Diduga Terseret Arus Sungai

Selasa, 9 April 2024 - 11:51 WIB

Kadinkes Mamuju Bantah Kasus TBC di Buttuada Meningkat: Hanya 1 Penderita Meninggal

Sabtu, 6 April 2024 - 13:59 WIB

Geger Mayat Wanita Ditemukan Dalam Mobil di Mamuju, Polisi Datangi TKP

Berita Terbaru