Kunjungan ke Posyandu Minim, Dinkes Mamuju Akui Kerja Kolaboratif Belum Maksimal

- Jurnalis

Jumat, 31 Maret 2023 - 21:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Kadinkes Mamuju hadiri pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Kabupaten Mamuju, foto: dok.ist)

(Kadinkes Mamuju hadiri pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Kabupaten Mamuju, foto: dok.ist)

SULBARPEDIA.COM,- MAMUJU, Terungkap data kunjungan masyarakat ke Posyandu di Kabupaten Mamuju terbilang masing sangat kurang. Hal itu terungkap Dalam pertemuan koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Kabupaten Mamuju yang digelar di Marannu Golden Hotel, Jumat (31/3/2023)

Kepala bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Mamuju, Dewi Sundari dihadapan sejumlah pimpinan OPD, camat, lurah dan sejumlah stakeholders yang mengikuti kegiatan, membeberkan data terbaru per februari 2023, bahwa hanya 73,7 posyandu aktif, dan terdapat 30,3 persen masyarakat yang belum mengakses layanan pengukuran/penimbangan balita di posyandu.

“Hal ini juga salah satunya dipengaruhi fakta bahwa lebih dari 55 persen Posyandu bahkan sama sekali belum memiliki bangunan,” Terang Dewi Sundari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan Mamuju, dr. Acong yang membacakan sambutan tertulis Bupati Mamuju, menyampaikan keprihatinan atas kondisi tersebut. Hal ini menurutnya juga disebabkan kurangnya pemahaman terhadap konsep kolaborasi yang harusnya menjadi semangat bersama dalam mengintervensi layanan posyandu.

(Kadinkes Mamuju hadiri pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Kabupaten Mamuju, foto: dok.ist)

Lanjut disebutkan, sesungguhnya upaya meningkatkan kinerja posyandu yang diharapkan dapat menjadi Center of excelence, atau pusat layanan terpadu pemberian layanan sosial dasar masyarakat telah dilakukan sejak lama, mulai dari pembentukan payung hukum intervensi bersama dengan pembentukan Pokjanal Posyandu, sampai di tingkat lokal daerah juga dilakukan inovasi.

“Salah satunya melalui Grebeg stunting yang melibatkan sejumlah stakeholders,” paparnya.

Namun demikian, diakui hingga saat ini konsep kolaborasi yang menjadi semangat dalam pos layanan terpadu belum dipahami dengan baik, serta kurangnya inovasi yang dilakukan untuk menambah daya tarik Posyandu juga masih sangat kurang. Kondisi ini tentu masih kontradiksi dengan semangat dari Tagline Posyandu sahabat masyarakat.

Untuk itu secara teknis, kepada para camat diharapkan dapat mengaktifkan Pokjanal posyandu di tingkat kecamatan, serta harus mendorong legalisasi posyandu kepada desa dan kelurahan sehingga nantinya akan mempermudah pembinaan kader posyandu yang juga menjadi salah satu persoalan yang dialami dalam pengembangan posyandu.

Kepada segenap perangkat daerah, di urai kembali bahwa sejumlah OPD terkait memiliki tanggungjawab masing-masing dalam optimalisasi layanan posyandu yang harusnya telah terintegrasi dengan baik, seperti Dikpora yang memiliki tugas pengembangan layanan Paud, DPPKB pada layanan Bina keluarga balita/lansia.

Ketahanan pangan bertanggungjawab soal ketersedian pangan sehat melalui program ramah pangan lestari, maupun rumah terpadu ramah anak oleh dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Demikian halnya fungsi-fungsi lain yang dapat mendukung peningkatan optimalisasi posyandu, juga diharapkan dapat memberi dukungan melalui program kerja masing-masing yang dapat di integrasikan dalam layanan posyandu,” jelasnya.

Memberikan masukan terhadap kondisi posyandu dan soal stunting yang cukup memprihatinkan, kepala desa bambu, Hartono, meminta agar pihak terkait harusnya dapat memberikan pemahaman kepada para kepala desa untuk dapat mensosialisasikan ke masyarakat tentang pentingnya layanan posyandu.

“Berikan kami ilmu untuk menyadarkan masyarakat, karena yang paling penting adalah soal kesadaran masyarakat, karena biar bangunan posyandu mewah kalau tidak ada yang sadar untuk datang pasti tidak akan baik juga” harapnya.

(adv/adm)

Berita Terkait

DPPKB Mamuju Gelar Pembinaan Poktan di Taman Karema, Dirangkaikan Aksi Bersih Lingkungan
Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024, Sekda Mateng: Pentingnya Pemanfaatan Teknologi
Direktur RSUD Sulbar Siap Sukseskan 8 Program Prioritas Pj Gubernur Sulbar 
Puskesmas Topore Mamuju Implementasikan Rekam Medis Elektronik dan Integrasi Layanan Primer
Pemkab Mamuju Gelar Rapat Koordinasi Aksi Konvergensi Stunting
Kadinkes Sulbar Dampingi Pj Gubernur Bahtiar Pantau Kondisi Warga Terdampak Longsor di Mamasa
Gadis ABG di Mamuju Dilaporkan Ortu Hilang, Ternyata Kabur Dari Rumah gegara Menolak Dinikahkan
Kadinkes Mamuju Bicara Program Pencegahan Stunting: Bagi TTD, PMT dan Pantau Ibu Hamil

Berita Terkait

Minggu, 2 Juni 2024 - 12:41 WIB

Waria Muncikari di Mamuju Jajakan Anak di Bawah Umur via Michat Ditangkap!

Sabtu, 1 Juni 2024 - 18:53 WIB

Polisi Bekuk 2 Pria Spesialis Pencuri HP di Mamuju, Satu Pelaku Lansia

Jumat, 31 Mei 2024 - 11:54 WIB

Sopir Travel di Mamuju Cabuli Penumpang Gadis ABG Ditangkap

Minggu, 26 Mei 2024 - 11:21 WIB

Digerebek Polisi, Penjudi Sabung Ayam di Belakang Pasar Tasiu Mamuju Kabur Kocar-kacir

Rabu, 22 Mei 2024 - 10:45 WIB

Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu di Mamuju, Upal Rp 37,5 Juta Disita

Selasa, 21 Mei 2024 - 11:46 WIB

Pria di Lariang Pasangkayu Aniaya hingga Ludahi Wanita Ditangkap

Rabu, 15 Mei 2024 - 08:11 WIB

Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam di Tommo Mamuju

Selasa, 14 Mei 2024 - 16:40 WIB

Maling Bobol Rumah Warga di Kalukku Mamuju, 23 Karung Gabah Raib Dicuri

Berita Terbaru