Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menegaskan bahwa sampah plastik yang masuk ke Indonesia adalah ilegal. Oleh sebab itu, pemerintah tidak segan-segan mengirim balik sampah itu ke negara asalnya.
“Kalau soal sampah yang masuk ke kita itu, yang ada plastik itu pasti tidak legal, karena pada dasarnya ketentuannya ada. Oleh karena itu, kita akan lakukan re-ekspor,” ujar Siti di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).
Masuknya sampah plastik ke Indonesia ini sebelumnya disoroti oleh Ecological Observations and Wetlands Conservation (Ecoton). Sampah plastik Australiadisebut diselundupkan lewat impor kertas bekas. Kertas bekas ini diimpor dalam rangka kegiatan industri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masalah ‘impor’ sampah plastik ini juga dialami oleh Malaysia. Malaysia lalu menjadi sorotan saat berani mengirim balik 60 kontainer berisi sampah yang diimpor secara ilegal ke 14 negara asalnya termasuk Amerika Serikat.
Kembali ke pernyataan Siti Nurbaya, dia mengatakan KLHK juga sudah pernah mengirim balik sampah plastik ilegal. Saat itu, ada puluhan kontainer sampah yang dikembalikan.
“Seperti ini sebetulnya bukan baru sekarang terjadi. Pada tahun 2015 dan 2016 kita juga menghabisin puluhan kontainer dan itu selesai,” ungkap Siti.
Menurut Siti, penyelesaian masalah sampah plastik membutuhkan negosiasi. Saat ini, KLHK dan beberapa kementerian dan lembaga terkait rapat untuk merumuskan solusi soal sampah plastik impor.
“Memang bertahap karena diperlukan nego-nego. Nanti datanya persis berapa kontainer bu Dirjen (Dirjen PSLB3, Rosa Vivien Ratnawati) ya. Karena datanya sudah ada. Jadi langkahnya sudah bisa dilakukan dan hari ini akan dirapatkan ditingkat Dirjen. Kerana nanti kita akan rapat dengan Bea cukai, Kemenko Ekuin dan Perdagangan,” kata dia.
Siti kembali menegaskan, sampah plastik impor akan dikembalikan ke negara asal. Menurutnya pada tahun 2016 sekitar 40 kontainer sampah sudah dipulangkan. Oleh sebab itu, ia optimistis permasalahan sampah plastik impor akan segera diselesaikan.
“Ada (dikembalikan ke negara asal), Udah dibahas dalam proses. Hari ini rapat ntar ni. Saya kira diikutin aja, ini bukan pengalaman pertama, tempo hari 2016 masih 40-an kontainer kok kita pulangin. Dan selesai, artinya bisa kita selesaikan,” pungkasnya.
(lir/imk/detik.com)