Mucthar : HargaTBS Turun Kurang Pembeli dan Kampaye Hitam

- Jurnalis

Selasa, 4 Desember 2018 - 06:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAMUJU, Rapat penetapan indeks’k dan harga tanda buah segar (TBS) bulan Desember 2018, Ketua dewan pembina Gapki Muh Mucthar Tonang menjelaskan masuk di bulan dua belas (Desember 2018) mulai bulan Desember 2017 harga TBS dalam negeri terus mengalami penurunan.

“Sejak desesmber tahun lalu mulai turun,yang namanya perdagangan orang melihat kita produksinya banyak,” ungkap Mucthar,selasa (4/12/2018) saat diwawancarai usai rapat penetapan harga TBS.

Lebih lanjut,Muh Mucthar menyatakan bahwa produksi CPO Indonesia lebih tinggi dibandingkan produksi Malaysia. Dimana produksi Malaysia sekitar 26 juta ton,sementara produksi Indonesia telah mencapai 40 juta ton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sementara konsumsi dalam negeri hanya sekitar 8 juta, sementara selebihnya di ekspor. Produksi kita surplus dan pembeli berkurang inilah masalah sekarang, kerena diluar juga adanya kampaye hitam untuk melarang pengguanan Sawit,dengan issu Sawit merusak hutan,” imbuhnya.

Muh Mucthar juga menuturkan,dengan melihat secara objektif pemakaian lahan untuk perkebunan Sawit dibandingkan dengan pemakaian minyak kedelai sekitar sembilan kali lipat,yang notabenek  penggunaan lahan lebih luas digunakan untuk produksi minyak kedelai.

” Yang namanya juga kampaye, saya berharap secara pribadi harus menggunakan kekuatan dalam negeri. Seperti yang saya katakan tadi,harus mendorong ke-Biodesel. Jadi kalau sekarang diwacanakan G20 saya berfikir tahun depan G30.Hitung-hitungannya Indonesia mengimpor Solar 6 juta Baller/tahun sama dengan 40 juta ton/tahun,coba kita programkan dengan baik sampai B50 ,itukan 20 juta ton tidak usah di ekspor cukup dipakai dalam negeri harga tidak akan terombang ambing seperti ini ,” terangnya.

Ia juga menambahkan dalam mengatasi penurunan harga TBS ini,pihaknya telah melakukan misi dagang keluar untuk mendekati negara-negara untuk bisa mengimpor CPO kita.

“Memang kitakan mengekspor ke China,India dan Eropa. Jadi kita mencoba diluar itu seperti negara Timur Tengah, karena negar Timur Tengah banyak penduduknya katakan saja Maesir,Iran,kita berharap mereka bisa membeli CPO dari kita.” Tutupnya.

(Zul)

Berita Terkait

Perkuat Sinergi, Ditlantas Polda Sulbar Silaturahmi dengan Jurnalis di Mamuju
Gubernur SDK: Saya Lebih Sayang Rakyat daripada Pengusaha Tambang 
Desak Pencabutan Izin Tambang Pasir, Masyarakat Kembali Demo di Kantor Gubernur Sulbar 
Dirpem ANTARA: Humas Polri Harus Optimalkan Jejaring Media Massa
Warga Terancam Krisis Air Bersih, PT PSL Diduga Cemari Sungai dan Sumur di Pasangkayu
Pria di Kalukku Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Pesan Haru untuk Keluarga
Polres Majene Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Penganiayaan Mahasiswa STIKES BBM
Tiga WNA Asal China Dideportasi dari Indonesia, Terbukti Langgar Aturan Keimigrasian

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:55 WIB

Polisi Usut Kasus Pekerja PLTU Belang-belang Tewas Tertimbun Batu Bara, 4 Saksi Diperiksa

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:29 WIB

Aset DPRD Sulbar Dirusak OTK, Delapan Motor Dinas Jadi Sasaran

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:16 WIB

Polresta Mamuju Kerahkan 250 Personel untuk Amankan Peringatan May Day 2025

Rabu, 30 April 2025 - 16:31 WIB

Petani Nilam di Kalukku Mamuju Ditemukan Tewas Tergantung

Senin, 28 April 2025 - 16:26 WIB

Dua Pemuda Duel Pakai Sajam di Mamuju gegara Postingan Soal Tambang

Minggu, 20 April 2025 - 15:30 WIB

Puskesmas Tapalang Barat Disegel OTK, Polisi Cari Pelaku

Sabtu, 19 April 2025 - 22:10 WIB

Kabid-Plt Kadis PPKB Mamuju Jalankan Program Taki Asuh Stunting, Bagi Makanan Bergizi di Desa Bambu

Jumat, 18 April 2025 - 21:36 WIB

Semangat Kabid DPPKB Mamuju Dampingi Bupati dan Sekda Salurkan Makanan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Gubernur SDK: Saya Lebih Sayang Rakyat daripada Pengusaha Tambang 

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:47 WIB

x