MAMUJU, Badan Pusat Statistik (BPS) Prov Sulbar, menggelar persrilis perkembangan indeks harga konsumen/inflasi oktober 2018. Kamis (1/11/2018) bertempat di lantai ll Kantor BPS,jalan Martadinata Mamuju.
Inflasi terjadi di Mamuju pada bulan oktober 2018,terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada tiga kelompok pengeluaran yaitu: Kelompok perumahan,air,listrik,gas dan bahar bahan bakar 0,12 persen, makanan jadi,minuman,rokok dan tembakau 0,16 persen, sandang 0,11 persen.
“Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan 0,12 persen, kelompok pendidikan,rekreasi dan jasa keuangan 0,12 persen. Sedangkan kelompok kesehatan cendrung stabil,” terang Fredy Takaya Kabid Statistik Distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju,oktober 2018 terjadi inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi peningakatan indeks harga konsumen (IHK) dari 132,08 pada september 2018,menjadi 132,10 pada oktober 2018.
“Sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (oktober 2018 terhadap oktober 2017) adalah inflasi 2,46 persen,” sambungnya.
Berdasarkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras 0,14 persen,cabe rawit 0,02 persen,rokok kretek filter 0,02 persen. Sedangakan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cakalang 0,11 persen,bawang merah 0,03 persen dan telut ayam 0,02 persen.
Berdasarkan hasil survai harga konsumen 82 Kota di Indonesia pada bulan oktober 2018, menunjukkan 66 Kota mengalami inflasi. Sementara, untuk Mamuju menempati urutan ke-64 dari 66 Kota yang mengalami inflasi. (Zul)