MAMUJU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), melaksanakan presrilis pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Sulawesi Barat triwulan I-2019. Senin (6/5/2019) di lantai 2 Kantor BPS Sulbar,jalan Martadinata.
Berdasarkan presrilis yang dikeluarkan BPS Sulbar, diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 10,58 triliun rupiah,sedangkarn atas dasar harga konstan 2010 mencapai 7,61 triliun rupiah.
Ekonomi Sulawesi Barat triwulan 1-2019 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2018 (y-on-y), mengalami pertumbuhan 5,21 persen. Menurut lapangan usaha, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Dimana pertumbuhan tertinggi adalah sebesar 10,38 persen pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 13,97 persen. Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I-2019 secara q-to-q mengalami kontraksi 8,30 persen,” ungkap Kepala BPS Sulbar Win Rizal.
Dari pendekatan lapangan usaha, kata Win Rizal, hampir semua lapangan usaha mengalami kontraksi . Namun pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 9,00 persen.
Selain itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 3,96 persen. Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I-2019 (q-to-q) terjadi di Gorontalo sebesar 1,52 persen. Sementara Sulawesi Barat terkontraksi 8,30 persen, menempati posisi ke delapan.
“Sedangkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I-2019 (y-on-y) terjadi di Maluku Utara sebesar 7,65 persen. Adapun Sulawesi Barat sebesar 5,21 persen, menempati posisi ke delapan.” Tutupnya.
(Rls)