MAMUJU, Pemerintah Prov Sulbar menggelar Apel Bulan Nasional K3,tingkat Prov Sulbar 2019. Senin (11/2/2019) di Lapangan Kantor Gubernur Sulbar
Sekprov Sulbar Muh Idris selaku pembina upacara dalam sambutannya, kesehatan kerja, keselamatan Kerja (K3) merupakan usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan yang bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, sehat serta bebas dari pencemaran lingkungan.
“Dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja sehingga dapat meningkatkan sistem efesiensi dan produktifitas kerja,” ungkap Muh Idris saat menyampaikan amanat serentak Menteri Ketenagakerjaan RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Muh Idris juga menyatakan, dalam mengujudkan kemandirian masyarakat Indonesia berbuday keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mendukung stabilitas ekonomi nasional.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh stakeholder baik dari kalangan pengusaha, serikat pekerja, pekerja dan masyarakat agar terus meningkatkan kesadaran pentingnya K3 serta pengawasan. Sebab, kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan namun, juga dapat mempengaruhi produktifitas dan kesejahteraan masyarakat, dan mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia(IPM) dan daya saing Nasional.
“Dalam rangka menekan angka kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja, sebagai pemegang kebijakan Nasional dibidang K3 berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan berbagai upaya melalui program K3 yaitu: menyempurnakan peraturan perundang-undangan serta standar dibidang K3, disusul peningkatan peran pengawas bidang K3 dalam pembinaan dan pemeriksaan serta penegakan hukum bidang K3, kemudian peningkatan kesadaran pengusaha atau pengurus tenaga kerja dan masyarakat sehingga memiliki kompetensi dan kewenangan bidang K3, peningkatan peran asosiasi-asosiasi profesi K3 dan perguruan tinggi yang memiliki program K3 serta peningkatan peran Indonesia dalam forum-forum regional dan Internasional dibidang K3,” sambungnya.
Muh Idris juga mengharapkan, agar semua pihak kiranya dapat melakukan upaya konkrit terhadap pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-masing, sehingga budaya K3 benar-benar terwujud disetiap tempat di seluruh tanah air.
” Berdasarkan data pusat statistik (BPS) bulan agustus 2018, sebanyak 58,76 persen dari total angkatan kerja Indonesia adalah tamatan SMP kebawah. Selain itu, terkait keselamatan kerja BPJS ketenagakerjaan mencatat sepanjang 2018 terdapat 157.313 kasus kecelakaan kerja, termasuk dalam kategori kecelakaan lalu lintas pada perjalanan pekerja menuju tempat kerja serta perjalanan menuju pulang dari tempat kerja ketempat tinggal,” imbuh Muh Idris
Adapun daftar nama karyawan teladan tingkat Provinsi Sulbar Tahun 2019 yaitu: Robin Toban sebagai Supervisi Tanaman dari PT. Pasangkayu, Andi Sahruddin Lontang sebagai pekerja fasilitas dari PT. Mamuang, Tofan Hidayat sebagai Supervisi dari PT. Letawa, Masdar H sebagai Analisis Lab Refenery dari PT. Tanjung Sarana Lestari, Muh, Ramlan sebagai Mandor I Transport dari PT. Suryaraya lestari I, Mursalim sebagai Mandor Kemitraan berasal dari PT. Suryaraya lestari II, Bahar Sirajuddin sebagai Account Receivable dari Dmaleo hotel dan Convention, Supriadi sebagai Operator Turbine dari PT. Rekind Daya, Firmansyah sebagai Administration All dari PT. Nusantara Sakti Mamuju, Julianti A.Rarung sebagai Kepala Laboratorium dari PT. Karya Mandala Putera dan Hasri Hasid sebagai Kepala Unit Baras V dari BRI cabang Mamuju.
(Hms,farid/Zul)