Setya Bero: Insentip Kepala Pustu Daerah Terpencil Rp.1000,000 Perbulan

- Jurnalis

Rabu, 3 Juli 2019 - 12:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MATENG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Setya Bero menuturkan, Dalam upaya memberikan perhatian lebih untuk tenaga medis yang bertugas di daerah-daerah terpencil di tahun 2019 ini pihaknya (Dinkes Mateng) akan memberikan insentip bagi tenaga medis yang bertugas di daerah terpencil.

Setya Bero menjelaskan, pemberian insentip tenaga medis di daerah terpencil ini berjalan di tahun 2019 dimana di tahun 2018 belum berjalan. Sebab,di tahun 2018 ia (Setya Bero) menjabat sebagai Kadis Dinkes Mateng dan di tahun 2018 dirinya baru membuat kajian terhadap ketenagaan yang ada di Dinkes Mateng tentang tenaga medis dokter, tenaga kesehatan daerah terpencil dan tenaga fungsional yang belum dimiliki Puskesmas.

“Sehingga saya konsultasi dengan pak Sekda saat itu selaku ketua tim penganggaran,saya berdiskusi dan saya diseruh membuat kajian ilmiah setelah itu saya ekspos sama beliau (Sekda),Bappeda dan keuangan bahwa kondisi sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Mateng. Awalnya kita melihat langkanya dokter umum di Mateng,” ungkap Setya Bero saat ditemui di ruangan kerjanya, rabu (3/7/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut dikatakannya,dari hasil kajian ilmiah itu dihasilkan berbedaan antara dokter yang bertugas di Puskesmas dan Rumah Sakit. Dimana dokter yang bertugas di Rumah Sakit di tahun 2018 sudah mendapat insentip sebesar Rp.6000,000/bulan,sementara dokter yang bertugas di Puskesmas belum mendapatkan insentip.

“Nah apa perbedaannya kenapa seperti ini,sehingga kita membuat regulasi hitung-hitungan berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di daerah terpencil dan tenaga khusus di Puskesmas. Sehingga kami bermohon kepada pak Sekda selaku PAPD,alhamdulillah direalisasikan ada tambahan anggaran hitung-hitungan kami 3,5 milyar. Tapi itu hari dapat 2,3 milyar yang dialokasikan untuk insentif dokter,insentif tenaga daerah terpencil dan kontrak khusus untuk tenga-tenga fungsional yang belum ada di Puskesmas,” terangnya

Adapun tenaga-tenaga fungsional yang dimaksudkan adalah tenaga analis laboratorium, sebab tenaga kontraknyapun tidak ada dimiliki Puskesmas. Sehingga anggaran tersebut diperuntuhkan untuk diberikan terhadap kontrak khusus dan insentip. Dimana penerimaan tenaga khusus dibuka secara terbuka,melalui Media Online diseluruh Indonesia,sehingga dapat menghadirkan tenaga analis,dokter gigi untuk kecukupan tenaga khusus di Puskesmas.

“Untuk petugas yang di daerah terpencil dengan yang di kota insentipnya tidak sama, hitungan anggaran 2,3 milyar itu untuk insentip dokter,insentip tenaga khusus,” imbuhnya

Dia juga menambahkan,untuk tenaga medis yang bertugas di daerah terpencil untuk jabatan kepala Pustu mendapat insentip sebesar Rp.1000,000/bulan diluar gaji kontrak daerah.

“Minsalnya dia bertugas di Pustu Salondeang disana itu,kepala Pustunya mendapat insentip Rp.1000,000/bulan berbeda dengan yang ada di Kecamatan. Kalau di Kecamatan tenaga kontrak Dlll hanya mendapat Rp.400,000, untuk daerah terpencil selain kontraknya yang dia dapatkan sudah menjadi hak dia kalau Dlll Rp.400,000 ditambah insentip 1000,000,sebenarnya kita mau memberi lebih tapi jumlah anggaran kita yang terbatas.” Tutupnya

(Zul)

Berita Terkait

Kasus Pembunuhan di Salletto: Keluarga Korban dan Pelaku Berdamai, Barang Bukti Dikembalikan
HMI & KOHATI BADKO Sulbar Periode 2024-2026, Resmi dilantik PB HMI di Mamuju 
Hariandi Kader Hipermaju Terpilih Jadi Ketua PMII Kota Makassar dalam Konfercab XXXIII
Aksi Pencurian Kotak Amal di Masjid Taan, Tapalang Terekam CCTV
Warga Sondoang Terluka Diduga Akibat Peluru Senapan Angin, Polisi Lakukan Penyelidikan
Polda Sulbar Sita 272 Ribu Batang Rokok Ilegal 
APSP Surati Kapolda Sulbar, Desak Hentikan Kriminalisasi Petani dan Evaluasi Penyidik
Tingkat Pengangguran Terendah ke-5 Nasional, Gubernur Sulbar Dorong Transmigrasi Lokal Serap Pengangguran dan Tekan Kemiskinan

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 17:38 WIB

Rampok Gasak Ratusan Juta Uang Dana Desa Tapandullu Usai Pencairan

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:43 WIB

Gubernur SDK Dijadwalkan Hadir Melantik Pengurus Baru IJS Sulbar Pekan Depan 

Selasa, 3 Juni 2025 - 14:57 WIB

YKPM dan KAPAL Perempuan Gelar Rapat Update Perkembangan GEDSI Pasca Pilkada 2024 di Mamuju

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:26 WIB

Wanita di Mamuju Ngamar dengan Pria Lain Dalam Rumah, Dipergoki Anak-Menantu

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:09 WIB

Pikap Terjun ke Jurang 19 Meter di Tapalang Barat Mamuju, 3 Orang Tewas-3 Luka

Sabtu, 17 Mei 2025 - 18:59 WIB

Rukmana Salim Terpilih Aklamasi Jadi Ketua DPC VIII Hiswana Migas Sulbar 2025-2029

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:07 WIB

Hiswana Migas Sulbar Gelar Muscab ke-II di Mamuju, Dibuka Langsung Gubernur SDK

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:55 WIB

Polisi Usut Kasus Pekerja PLTU Belang-belang Tewas Tertimbun Batu Bara, 4 Saksi Diperiksa

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Rampok Gasak Ratusan Juta Uang Dana Desa Tapandullu Usai Pencairan

Senin, 16 Jun 2025 - 17:38 WIB

Advertorial

SDK Tegaskan: Pejabat Harus Serius Tangani Kemiskinan Ekstrem

Senin, 16 Jun 2025 - 15:48 WIB

Advertorial

Batik Air Kembali Layani Rute Mamuju–Makassar Mulai 20 Juni 2025

Jumat, 13 Jun 2025 - 16:34 WIB

x