MAMUJU, Direktur Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Dr.Mursyid Bustami menuturkan,melalaui kerjasama ini bertujuan meningkatkan pelayanan Rumah Sakit ataupun pelayanan masyarakat,untuk menurunkan angka kematian,tingkat kejahatan dan tingkat kejadian dari pasien-pasien terkenak stroke.
“Tentunya pada kesempatan ini,kami ucapkan terimaksih kepada bapak Gubernur yang telah mengundang kami datang kesini yang mempercayakan kami dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON),untuk bersama-sama membangun meningkatkan derajat jesehatan di Sulbar,” ungkap Dr.Mursyid, selasa (24/7/2018).
Lanjut dikatakannya,sesuai yang telah diutarakan Gubernur Sulbar adalah untuk menurunkan kejadian stroke dimana Prov Sulbar merupakan juara untuk penyakit stroke. Dimana, Provinsi Sulawesi Barat berada pada urutan kelima besar kejadian stroke di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang lima besar itu sebagian dari daerah Sulawesi, jadi juaranya Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara. Struke ini merupakan penyakit dari kata strukkit,kalau angkanya sudah tinggi pasti biayanya tinggi. Yang empat besar biaya pasien-pasein JKN,” sambungnya
Ia juga menambahkan jika angka romawi secara rata-rata di angka 12,3/1000 penduduk terkenak stroke,di Sulbar 15,5 persen, Sulawesi Selatan 16, sekian,secara garis besear untuk Sulbar 15,5 persen dan Sulsel 17,9 persen.
“Jadi ibu babak jangan pindah ke-Sulsel,karena pengidap stroke di Sulsel lebih tinggi dibandingakan di Sulbar. Ini rata-rata tinggi di Sulawesi,tadi itu di angka rata-rata 12,3 persen, itu rata-rata di Sulawesi dan ada juga beberapa di daerah Jawa,” terangnya.
Ia juga menyatakan inilah menuntun keperhatinan kita,dimana kita telah dipercayakan oleh masyarakat dan Negara untuk mengurus kesehatan. Ini adalah konsep kita bagaiman menurunkan kejadian stroke,menurunkan angka kematian.
“Jadi kalau angka stroke tinggi,angka kematian juga juara satu. Serperlima dari kematian ini,survai mengatakan 4000 lebih kematian pada tahun 2014 ternyata 21 persen itu adalah di akibatkan oleh stroke.” Tutupnya.(**)