MAMUJU,Tim penetapan indeks’k dan harga tanda buah segar (TBS) kelapa Sawit produksi perkebunan se-Sulawesi Barat,bersama perwakilan masing-masing kelompok Tani Sawit sepakat menetapkan harga TBS bulan februari Rp.1.009,11 sen dengan indeks’k 78,00 persen. Kamis (7/2/2019)
“Dengan ucapan alhamdulillah,harga TBS pada tanggal 7 februari 2019 atas nama tim kita tetapkan Rp.1.009,11 sen dengan indeks’k 78,00 persen,” ungkap Abd Waris Bestari ( Wakil ketua tim penetapan TBS ).
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Abd Waris menjelaskan,salah satu penyebab kenaikan harga TBS pada bulan februari ini,salah satunya disebabkan karena penjualan CPO yang meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Seperti yang diharapakan beberapa bulan yang lalu,ketika harga CPO itu naik pasti kita akan tetapkan dengan harga yang tinggi,” sambungnya.
Lanjut dikatakannya,dibandingkan pada bulan yang lalu (januari) kenikan harga TBS hampir Rp.135 dari Rp.864, menjadi Rp.1.009,11 sen pada bulan februari.
“Ini yang kita harapkan sebagaimana yang telah disampaikan oleh pihak Prusahaan,mudah-mudahan kedepannya ada kenaikan harga penjualan CPO agar kita bisa tetapkan dengan harga yang lebih tinggi. Olehnya itu kami harapkan mulai sekarang petani ada perbaikan cara memanen,” imbuhnya.
Dia juga menambahkan,dengan kenaikan harga TBS pada bulan februari ini, Waris berharap kepada petani Sawit yang ada di Sulbar agar dapat memanen lebih baik dengan melihat kualitas buah. Selain itu,kenaikan harga tersebut juga tidak terlepas dari kualitas CPO yang dijual oleh Prusahaan.
“Sekarang ini pemerintah RI melalui Kementrian perekonomian,melakukan lagi komunikasi-komunikasi kenegara Eropa agar tujuan ekspor negara kita bukan hanya ke-China tetapi bisa juga kenegara-negara Eropa, walaupun bagamana minyak Sawit lebih diatas dibandingkan minyak-minyak lainnya.” Tutupnya.
(Zul)