MATENG – Mengujudkan pelayanan kesehatan yang merata di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Kepala Dinas Dinas Kesehatan (Dinkes) Mateng Setya Bero menuturkan pihaknya selalu mengoptimalkan ruang yang ada di pemerintah pusat agar anggaran yang turun di Kabupaten Mamuju Tengah dapat dimaksimalkan,sesuai dengan perencanaan yang benar.
Sebab anggaran yang digucurkan pemerintah pusat,berbasis perencanan elektronik. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Mateng, rabun(3/7/2019) saat diwawancarai diruangan kerjanya.
“Jadi tidak ada sesuatu datang tiba-tiba,kesalahan kita dalam melakukan perencanaan yang sudah berbasis elektronik seperti bulan 5-6 tidak mendapatkan apa-apa (anggaran) dari pusat. Pertama adalah perencanan perlu diperbaiki,” ujar Setya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tahun 2019 Dinas Kesehatan, cukup banyak mendapat anggaran renopasi yang bersumber dari tiga yakni: dana alokasi khusus reguler yang di fungsikan untuk memperbaiki dua titik Puskesmas diantaranya,Puskesmas Babana dan Puskesmas Saluada dengan anggaran milyaran rupiah.
“Puskesmas Babana dua lantai,kalau Puskesmas Saluada Tobadak 7 tidak dua lantai karena halamannya luas. Dia ini kita akan senting seperti Puskesmas Polocamba ada nuansa yang baru sudah memberikan sebuah layanan, ada recepsionisnya,kemudian kalau masuk sudah tertata dengan baik ada jalan lingkarnya itu Puskesmas Saluada,” sambungnya
Setya Bero juga menyatakan,yang mendapat anggaran permasi yaitu: Puskesmas rawat nginap Topoyo dan Puskesmas Salugata. Dimana dua Puskesmas ini,akan menjadi Puskesmas terbaik di Prov Sulbar. Sebab,kedua Puskesmas ini mendapatkan anggaran ipermasi terbaru mengikuti standar dari kementrian kesehatan,dengan anggaran yang cukup besar.
“Di dua titik ini, mendapatkan anggaran yang cukup besar dan bangunannya belum ada di Sulbar. Karena satu bangunannya mendapat anggaran yang besar, target selsai enam bulan dari sekarang kalau reguler targatnya tiga bulan ,” terangnya
Dia juga menambahakn,program Dinas Kesehatan untuk infrastruktur mendapat anggaran khusus dari kementrian. Dimana anggaran ini didapatkan dari dana DID atau dana insentif daerah dari kementrian keuangan,disebabkan karena Dinas Kesehatan Mateng melakukan pelaporan tepat waktu dalam setiap bulannya.
“Yang kedua capaian standar menimal yang ada di Dinkes Mateng,banyak yang telah mencapai terget atau mendapat terget,itulah yang diberikan penghargaan dana dari kementrian uangan sekitar puluhan milyar untuk pembangunan kesehatan di Kabupaten Mateng,” terangnya
Dana yang masuk untuk Puskesmas infrastruktur dan prasarana sudah dapat di sentuh oleh dana alokasi khusus reguler dan ipermasi, untuk Pustu pihaknya hanya mengadalkan APBD sebab dalam juktisnya dana alokasi khusus tidak dapat sampai ke-Pustu.
“Kebetulan ada dana masuk lewat kementrian keuangan, kita berfikiran digunakan untuk memperbaiki membangun Puskesdes untuk daerah-daerah sangat terpencil yang ada di Mateng dan yang rusak berat. Karena itu,kita gunakan untuk perbaikan sarana kesehatan di Mateng sebanyak 16 titik Pustu dan puskesdes,ada perbaikan total dan ada juga yang sedang.” Kuncinya
(Zul)