PALU, Yayasan Karampuang dan puluhan relawan gabungan, kembali menuntaskan kegiatan misi kemanusiaan di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (26/10/2018).
Kegiatan ini kali kedua dilakukan Yayasan Karampuang dan relawan gabungan dalam bentuk pendampingan dan pemulihan trauma anak pasca bencana gempa, tsunami dan likufaksi di Palu, dimana sebelumnya kegiatan yang sama juga dilaksanakan Sabtu (13/10) pekan lalu.
“Sasaran kita berikutnya adalah bagaimana kita memberikan pendampingan anak untuk kembali bersekolah dalam pendekatan yang sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Ditahap kedua ini kita juga akan memberikan donasi dari masyarakat Mamuju berupa perlengkapan sekolah, meskipun rata-rata kita lihat adik-adik kita masih bersekolah di sekolah darurat,” terang Koordinator Relawan Yayasan Karampuang, Aditya Arie Yudhistira.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setibanya di Palu, puluhan relawan yang dibagi menjadi tiga kelompok, kembali mengunjungi tiga posko bermain yang sebelumnya sudah dibentuk, yakni di Balaroa Palu Barat, Bantaya, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu serta di Petobo, Palu Selatan.
“Karena kita juga membentuk relawan lokal di posko bermain ini, kita harap bisa digunakan sampai kapanpun untuk dimanfaatkan oleh anak-anak. Ini agar mereka terhindar dari pemikiran-pemikiran negatif pasca bencana yang menimpa. Sehingga ketika mereka tersenyum, maka keceriaan itu timbul seperti sedia kala, Palu harus bangkit,” tambah Aditya.
Anak-anak yang menjadi korban bencana Palu usia 1 hingga 17 tahun, dirangkul mengikuti kegiatan pemulihan trauma ini. Mereka diberikan pendampingan dalam bentuk edukasi melalui kegiatan bermain, menggambar, mewarnai, mendongeng, hingga kegiatan lingkar remaja.
Untuk diketahui, selain relawan dari Yayasan Karampuang dan Lingkar Remaja, relawan gabungan yang melibatkan diri dalam kegiatan ini, diantaranya dari Aliansi Pemuda Peduli Kemanusiaan (APPK) Sulbar, Ikatan Wartawan Online (IWO Sulbar), Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Mamuju. (Rls)