SULBARPEDIA.COM,- Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar aksi demonstrasi terkait kasus beredarnya uang palsu. Aksi sempat tegang usai sejumlah anggota TNI disebut hendak menghentikan pembakaran ban di lokasi.
Massa awalnya menggelar aksi demonstrasi di Polresta Mamuju lalu berlanjut di Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar pada Selasa (21/5/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua HMI Cabang Mamuju Dahril mengatakan aksi ini dilatarbelakangi oleh maraknya peredaran uang palsu di wilayah Mamuju. Pihaknya menduga kasus ini belum ditangani dengan optimal oleh Polresta mamuju.
“Dan tidak berjalannya pengawasan/strategi dari pihak bank Indonesia perwakilan Sulbar yaitu preventif preemtif dan represif dalam pencegahan penyebaran uang palsu,” kata Dahril.
Dahril melanjutkan saat aksi di Polresta Mamuju para demonstran menuntut kejelasan mengenai penanganan kasus peredaran uang palsu. Menurutnya, Kapolresta Mamuju telah mengakui adanya kasus tersebut dan menjelaskan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Polda Sulbar untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Pernyataan ini mengkonfirmasi bahwa memang ada permasalahan serius terkait peredaran uang palsu di Mamuju,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya juga membantah tuduhan yang menyebar di media sosial, khususnya dari akun-akun palsu di Instagram, yang menuduh bahwa demonstrasi mereka didanai oleh pihak tertentu dengan massa bayaran dan nasi kotak.
“HMI menegaskan bahwa aksi mereka murni atas dasar kepedulian terhadap masyarakat dan tidak ada unsur bayaran dalam gerakan mereka. Bullying di media sosial akun fake yang mendeskritkan HMI Mamuju adalah fitnah dan tidak benar adanya,” tegas Dahril.
Aksi di Kantor BI Sulbar
Di titik aksi kedua yakni Kantor BI Mamuju, para demonstran meminta klarifikasi atas pernyataan Humas BI yang menyebutkan bahwa BI tidak memiliki fungsi pengawasan langsung terhadap peredaran uang palsu, melainkan hanya melakukan edukasi kepada masyarakat.
Namun kata Dahril, ketegangan sempat meningkat ketika beberapa anggota TNI yang tiba-tiba hadir di lokasi aksi berusaha menghentikan pembakaran ban oleh demonstran.
“Aksi represif dan arogan dari tentara tersebut memicu bentrokan, yang berujung pada salah satu kader HMI mengalami cekikan. Insiden tersebut sangat disayangkan oleh HMI yang menilai tindakan aparat tidak ramah dan tidak humanis,” sebutnya.
Dahril juga menyangkan sikap BI Sulbar yang tidak satupun perwakilannya bersedia menemui demonstran untuk memberikan penjelasan. Kendati begitu, ia memastikan HMI akan terus mengawal kasus peredaran uang palsu ini hingga tuntas.
Pihaknya berjanji akan menggelar demonstrasi berkelanjutan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dan kasus ini tidak segera diselesaikan.
“Aksi demonstrasi HMI Cabang Mamuju ini menyoroti pentingnya penanganan serius terhadap kasus peredaran uang palsu yang meresahkan masyarakat. Kami mendesak pihak berwenang untuk lebih transparan dan responsif dalam menyelesaikan kasus ini demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum dan perbankan serta ada protektif bagi UMKM, masyarakat kalangan bawah,” tutup Dahril.
Sementara dalam video beredar, tampak massa bersitegang dengan sejumlah aparat. Salah seorang massa aksi terlihat dipiting oleh seorang aparat berseragam TNI hingga terjatuh.
(adm/adm)