SULBARPEDIA.COM,- Mamuju, Dinas Kesehatan (Dinkes), Sulawesi Barat (Sulbar) mengungkap perlunya gerakan kolaborasi semua pihak dalam menekan angka stunting. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam penumpasan stunting.
“Stunting tidak bisa kita rubah, tidak bisa akan kita cegah tanpa kolaborasi. (Gerakan) kolaboratif sifatnya,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
Asran menuturkan tingginya angka stunting disebabkan multifaktor sehingga penangannya turut melibatkan multisektor. Menurutnya, bidang kesehatan pada penanggulangan stunting hanya pada ranah intervensi spesifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Spesifik itu langsung di pasiennya. Jadi seperti pemeriksaan kesehatan ibu hamil, pendampingan ibu hamil, pemberian obat kepada ibu hamil supaya bayi dalam kandungannya sehat. Itu spesifik,” bebernya.
Sementara kata dia, ada intervensi sensitif yang juga berdampak besar dalam penanggulangan stunting. Diantaranya kerja-kerja dinas terkait dalam memajukan infrastruktur hingga perekonomian masyarakat.
“Misalnya perbaikan jalan, peningkatan hasil pertanian oleh dinas pertanian, peningkatan hasil tangkapan ikan oleh perikanan. Jadi itu meningkatakan status perekonomian masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup, jadi itu namaya penanggulangan stunting,” jelasnya.
“Masyarakat miskin dibantu oleh UMKM dibantu modal usaha sehingga mampu meningkatkan status ekonominya. Begitu juga kolaborasi dengan BKKBN, kolaborasi dengan Kemenag, Pemberdayaa Perempunan dan Perlindungan Anak, itu yang namanya (penanganan stunting) multi sektor,” sambungnya.
Lebih jauh kata dia, penanggulangan stunting dalam bidang kesehatan hanya memiliki porsi 30 persen. Selebihnya, harus melibatkan semua pihak dalam penumpasan stunting.
“Cuman kebetulan kesehatan ada di hilirnya. Orang lihat stunting karena kurang gizi, pada hakikatnya kurang gizi karena faktor-faktor yang luas sebenarnya. Kalau dirunut itu permasalahan yang kompleks yang harus dilakoni oleh smua stakeholder,” imbuhnya.
(adv/adm)