SULBARPEDIA.COM,-Mamuju, Wakil ketua komisi IV (empat) dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Sulawesi barat (Sulbar), Hatta Kainang Menyebut perlunya gerakan kolaboratif antara Pemprov, pemkab, Dinkes, BKKBN hingga ke tingkat pemerintahan desa untuk menurunkan angka Stunting di Sulbar
Hal itu, ia utarakan saat menjawab pertanyaan dari host tribunsulbar saat menghadiri acara “Bicara Sulbar” yang ditayangkan melalui platform media sosial (YouTube) tribunsulbar, Senin (23/5/22)
Dalam paparannya, Hatta Mengurai persoalan stunting yang harus dijadikan “warning” yang penyelesainnya harus disamakan dengan penyelesaian covid19
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pentingnya kolaborasi BKKBN, pemprov, pemkab hingga desa merasa warning Stunting” Ungkapnya
Hatta juga menyayangkan, beberapa pihak juga masyarakat masih menganggap persoalan stunting ini menjadi soal yang biasa, ia mengusulkan gerakan yang radikal dalam penurunan angka Stunting di Sulbar seperti program “Klinik Stunting”
“Dinkes, BKKBN, pemprov kabupaten hingga pemdes kita usulkan membuat “klinik Stunting” model kerjanya by phone melalui email atau pesan WhatsApp” Jelas Hatta
Sehingga, kata Hatta proses pada gejala bisa dilaporkan langsung, proses interaksi hingga pemetaan info A1 bisa dengan mudah diperoleh jika ada kemudahan dengan program itu (klinik Stunting)
Hatta berharap program Stunting jadi program kolaborasi, sasaran dan timelinenya juga harus jelas
“Kesadaran Stunting harus disamakan dengan mendorong orang untuk vaksin covid” Imbuhnya
“Tanpa kolaborasi, aksi nyata dan target jelas, kita akan sulit menurunkan angka Stunting” Kunci Politisi Nasdem itu
(ADV)