SULBARPEDIA.COM,- Mamuju, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulbar mengutuk keras tindakan orang tua dan keluarga siswa yang melakukan tindak penganiayaan kepada salah satu guru di SMAN 2 Topoyo,Mateng.
Kejadian tersebut dialamai seorang guru Ronald yang hendak memberikan sanksi atas keterlambatan siswanya dengan meminta para siswa membersihkan sisa sampah pada halaman sekolah
Tak terima dengan sanksi dan teguran, salah satu siswa mencoba melawan dengan mengeluarkan kata kasar, esoknya pada Selasa (29/03). Keluarga siswa mendatangi guru Ronald dan melakukan penganiayaan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi kejadian tersebut, Plt ketua wilayah IGI Sulbar, Lalu Tuhiryadi mengatakan kejadian ini bukan pertama kali terjadi dan menjadi preseden buruk dunia pendidikan
Ia menilai kurangnya pemahaman masyarakat tentang regulasi perlindungan guru menjadi penyebab kekerasan terus berulang
“Pengurus IGI sulbar sebagai organisasi profesi memiliki kewajiban untuk memberikan penguatan, support, pendampingan dan perlindungan pada Guru Ronald maupun kepada semua guru di Sulbar” kata lalu, Senin (4/3/22)
Jika pihak korban (Guru Ronald) ingin membawa persoalan ini ke ranah hukum maka kami akan siap melakukan pendampingan dan mengawal kasus ini
“Namun untuk sampai ke ranah hukum, ini sangat bergantung pada pertimbangan dan pilihan sikap yg diambil pak Ronald” Ujar eks aktivis HMI ini
(hfs)