SULBARPEDIA.COM, – Ketua DPRD Sulawesi Barat, Amalia Fitri Aras, mengapresiasi langkah Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, dalam membangun ketahanan pangan dan meningkatkan produksi ikan nila di daerah. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah program penebaran benih ikan nila di area publik, yang kembali digelar di Sungai Budong-Budong, Kecamatan Tobadak, serta di Tobadak 3, Pada Minggu (2/02/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Sulbar turut hadir bersama Pj Gubernur Bahtiar dan jajaran Forkopimda. Program ini juga melibatkan para siswa SMA dan SMK di Mamuju Tengah, sebagai bagian dari upaya edukasi sekaligus pemberdayaan generasi muda dalam sektor perikanan.
Amalia Fitri Aras menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan di Sulbar. Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan Pj Bahtiar merupakan fondasi kuat yang harus diteruskan oleh pemerintahan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Program ini sangat baik dan memiliki dampak jangka panjang. Sebelum ada instruksi Presiden soal ketahanan pangan dan makan bergizi gratis, Pak Bahtiar sudah lebih dulu menginisiasi program ini saat menjabat Pj Gubernur Sulsel. Dan kini, kita patut bersyukur karena program ini diterapkan di Sulbar,” ujarnya.
Amalia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pj Bahtiar atas berbagai kebijakan progresif yang telah dijalankan selama masa kepemimpinannya.
“Pak PJ sebentar lagi akan kembali ke Jakarta, tetapi jejaknya di Sulbar sudah sangat jelas. Beliau tidak hanya menjalankan program, tetapi juga menanamkan pondasi yang kuat untuk kemajuan Sulbar ke depan. Harapan kami, pemerintahan yang baru nanti dapat meneruskan hal-hal baik yang telah dimulai oleh Pak Bahtiar,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin menjelaskan bahwa penebaran benih ikan nila ini dilakukan melalui dua konsep utama, yakni melalui Unit Pembibitan Rakyat (UPR) yang memberikan bantuan kepada warga, serta penebaran benih di area publik seperti bendungan dan sungai.
“Sulbar memiliki potensi air tawar yang besar, ada sembilan sungai besar di daerah ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Jika kita konsisten melakukan ini, dalam tujuh bulan ke depan produksi ikan nila di Sulbar akan meningkat secara signifikan,” jelas Bahtiar.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan siswa dalam kegiatan ini, karena menurutnya anak-anak sekolah harus lebih dekat dengan lingkungan dan diajarkan untuk menjadi produktif sejak dini.
(Wid)