SULBARPEDIA.COM, – Kondisi listrik yang tidak stabil di kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dikeluhkan sejumlah pengusaha, khususnya pengusaha yang menggunakan listrik sebagai satu-satunya sumber untuk melakukan produksi.
Sejumlah pekerjaan pun menjadi terhambat bahkan tidak dapat berproduksi ketika tegangan listrik dibawah 300 Voll. Kondisi ini menurut operator salah satu prusahaan swasta yang beroprasi di Matang harus segera ditangani baik oleh PLN dan Pemerintah setempat.
“kita kan bekerja ada batasan waktu, nah kalau begini terus mesin dan alat kami tidak bisa maksimal bekerja. Contoh saja pak seprti alat pemecah batu dan pemanas aspal, kalau tegangan dibawah 300 Voll alat kami tidak bisa bekerja. Saya kira ini sangat merugikan kami sebagai pelaksana kegiatan. Ya kami berharap ini bisa di carikan solusi secepatnya.”kata salah karyawan swasta yang enggan di sebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keluhan soal kelistrikan itu juga datang dari pengusaha galon Arman, Ia mengeluhkan kondisi listrik yang sering mati dan tidak stabil tanpa ada informasi terlebih dahulu.
Menurut bapak 3 orng anak itu, hal itu sangat merugikan dirinya sebagai pengusaha galon.Akibat kondisi itu Ia mengaku omsetnya menurun bahkan mengaku rugi.
“akibatnya pertama mesin kami cepat rusak pak, kedua omset kami turun, saya kira ini harus segera dicarikan solusi. Saya minta PLN dan pemerintah dapat segera berbuat.”tegasnya.
Untuk diketahui gardu induk PLN di Mamuju Tengah sementara dalam proses pembangunan. Saat ini PLN Mamuju Tengah juga belum berstatus cabang. Suplay listrik Mateng saat ini bersumber dari Mamuju dan Palu.
(Lal)