SULBARPEDIA.COM,- Pasangkayu, Albana FC memantapkan diri meraih piala bergilir SSC21 setelah berhasil mengalahkan yadi FC Pada laga final liga santri Pasangkayu dengan skor telak 3-0, Kamis (28/10/21).
Bertempat di lapangan merdeka pasangkayu, yang juga menjadi agenda penutupan dari event santri smart cup, laga final antara kedua tim pesantren albana FC vs yadi FC mempertontonkan permainan yang ciamik .
Sejak bergulirnya liga santri Pasangkayu dua pekan lalu, 12 tim dari pesantren yang bergabung masing-masing saling mengalahkan untuk mencapai partai puncak, sebelumnya albana FC tampil konsisten dengan mengalahkan lawan-lawannya, begitu juga dengan Yadi yang mampu mempertontonkan keunggulan dalam jual beli serangan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penutupan event pun turut dihadiri oleh asisten I, kemenag Pasangkayu, pengurus ponpes dan para warga hingga supporter dari masing-masing pesantren.
Dalam sambutannya, bupati pasangkayu yang diwakili oleh asisten I, Irfan Rusli menjanjikan kegiatan SSC akan diusulkan oleh pemkab dan DPRD Pasangkayu agar bisa menjadi evet tahunan santri
“Event ini menjadi edukasi ke masyarakat bahwa santri memiliki skill luar biasa, sehingga kita akan usulkan event ini menjadi agenda tahunan” terangnya dalam sambutan penutupan kegiatan
Di tempat sama, kemenag Pasangkayu, Syamsuhri juga tak henti-hentinya mengapresiasi ikatan keluarga santri (IKSAN) Sulbar yang menginisiasi kegiatan liga santri dalam rangka memeriahkan hari santri nasional pada 22 Oktober lalu
“Event ini menjadi ruang bagi santri untuk membuktikan bakat yang dimiliki, IKSAN memotori kegiatan dengan sangat baik” ungkapnya
Lanjut, ia berharap kedepan pondok pesantren mampu memberikan agenda yang luar biasa untuk kemajuan daerah” agenda apapun yang dilakukan pondok kita sama-sama sukseskan” jelasnya dalam sambutan laga penutupan SSC21
Lathief Syukril yang menjadi inisiator kegiatan sekaligus pembina IKSAN Sulbar menegaskan kegiatan ini juga tak lain untuk menjalin silaturrahmi antar pesantren dan membuka ruang bagi santri untuk menonjolkan skillnya dalam olahraga
“Kedepan kita berharap bukan lagi 12 tim tapi seluruh pesantren mampu ambil bagian dalam event guna memperlihatkan ke daerah lain soliditas pesantren di Pasangkayu” kata Lathief yang juga pimpinan pesantren NW Pasangkayu
(Hfs)