SULBARPEDIA.COM,- Ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam HMI MPO cabang Mamuju mendatangi kantor lembaga bantuan hukum (LBH) Manakarra Senin, 25 Oktober 2021.
Kedatangan ketua HMI MPO Mamuju itu dalam rangka meminta pandangan hukum terkait sejumlah kasus yang saat ini menjadi perhatian serius HMI MPO Mamuju.
Ketua HMI MPO Mamuju Muh.Ahyar kepada wartawan menjelaskan bahwa selain meminta pendangan hukum, kedatangan dirinya juga yakni dalam rangka meminta pendampingan hukum terhadap persoalan hukum yang saat ini dihadapinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari ini kami mendatangi kantor LBH Manakarra untuk menyampaikan beberapa permohonan pendampingan hukum, baik untuk lembaga kami dari persolan hukum yang saat ini kami hadapi, maupun beberapa kasus yang saat ini kami dampingi salah satunya adalah kasus DAK yang juga kami minta untuk didampingi dalam memberikan penjelasan hukum terhadap data dan bukti-bukti yang telah kami temukan, sebab saya sangat yakin dengan bukti dan fakta-fakta yang kami temukan akan menuntaskan kasus DAK yang selama ini mandek,”kata Ahyar dalam rilis tertulisnya.
“yang dimaksud dengan kosong kosong ini segera terungkap termasuk para antek-anteknya. Dengan hadirnya LBH Manakarra ini di tengah-tengah perjuangan kami diharapkan bisa membantu kami untuk menuntaskan kasus yang saat ini kami dampingi, sekaligus tidak ada celah pihak-pihak lain untuk melakukan manipulasi terhadap data yang kami miliki atau menjabarkan yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di negara kita.”tambahnya.
Selain soal kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dikbud Sulbar, HMI Mamuju kata Ahyar, juga masih terus mengawal kasus SPBU Tadui. Rencananya besok (Selasa,26/10/21) HMI akan bertolak ke kantor BPKP untuk meminta melakukan audit investigasi terhadap kerugian keuangan negara.
“kami akan terus kawal dan tadi sudah menyurat ke pihak BPKP yang kami nilai sangat lamban dalam menjalankan tugasnya dalam menghitung setiap kerugian negara yang dilakukan oleh para perampok negara di wilayah Sulawesi barat.”jelas Ahyar.
Ahyar menegaskan bahwa apapun yang menjadi penghalang, HMI Mamuju akan terus mengawal sejumlah kasus yang telah mendapat perhatian publik dan berpotensi merugikan keuangan negara.
“Kasus ini akan kami kawal sampai tuntas, meski sudah banyak intimidasi yang kami dapatkan. Bahkan penyerangan sekretariat, kami menduga ada kaitannya dengan kasus yang kami dampingi, pointnya kami akan terus kawal walaupun membutuhkan kesabaran, karna memang kasus ini kalau saya analogikan seperti merobohkan tembok raksasa China, sangat sulit karna melawan kejahatan yang terstruktur. Tapi saya yakin kebenaran akan membuka jalannya sendiri.”tutup Ahyar.
Sementara itu, anggota LBH Manakarra Akryadi mengaku siap bersinergi dengan HMI MPO Mamuju dalam mengawal setiap proses hukum yang ada di daerah ini.
“Hari ini teman-teman dari HMI Cabang Mamuju mendatangi kantor kami LBH Manakarra, selain mendiskusikan beberapa hal persoalan hukum juga meminta bantuan agar nantinya bisa bersinergi dalam mengawal persoalan hukum di Sulbar guna mengungkap persoalan hukum khususnya yang saat ini dikawal oleh teman teman HMI yaitu persoalan DAK dan Lahan SPBU Tadui.”jelasnya.
“Saat ini HMI Cabang Mamuju telah fokus mengawal beberapa laporan di Kejati Sulbar untuk itu kami dari LBH Manakarra siap membantu mengawal laporan tersebut, jika memang benar pihak yang berwajib menghentikan penyidikan dari beberapa laporan tersebut kami akan melakukan upaya hukum lainya,”tegasnya.
(Lis/Lal)
