Tiap Lima Anak, Ada Satu Stunting

- Jurnalis

Kamis, 3 Februari 2022 - 03:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Usman Suhuriah, Foto: dok/Usman

Usman Suhuriah, Foto: dok/Usman

TIAP LIMA ANAK, ADA SATU STUNTING
Oleh: Usman Suhuriah
Wakil Ketua DPRD Sulbar /Fraksi Golkar

Haruskah jajaran pemerintah di daerah ini tiarap karena beratnya masalah yang dihadapi ? Tentu tidak. Dengan masalah-masalahnya tak ada pilihan lain kecuali harus diselesaikan. Dengan cara apa, dengan cara yang sungguh-sungguh dan berorientasi ke penyelesaian masalah.

Tiap lima anak ada satu yang stunting. Ini adalah data 2021 yang dikeluarkan oleh dirjen pembangunan daerah Kemendagri, kembali menempatkan provinsi Sulbar sebagai daerah dengan angka prevalensi stunting tertinggi kedua setelah provinsi NTT. Fakta ini sepatutnya mengernyitkan dahi ?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip maksud stunting, adalah kejadian pada anak tumbuh tidak normal. Kondisi anak di bawah usia lima tahun mengalami malnutrisi kronik. Kondisinya mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Itu karena kurangnya nutrisi sejak bayi dan pada masa setelah lahir. Sehingga akan menyebabkan masalah kesehatan sepanjang hayat. Dengan ancaman kesehatan dan kecerdasan, maka anak yang stunting terancam mengalami berbagai permasalahan seperti kesenjangan, kesejahteraan, kemiskinan antar generasi secara berkelanjutan.

Angka stunting yang demikian besar ini, semestinya dipandang sebagai masalah serius. Angka ini bila dikualifikasi maka dapat diproyeksikan telah mencapai kurang lebih 20 %  dari jumlah anak di bawah lima tahun. Artinya terdapat jumlah penduduk dalam kurun waktu pada saatnya, bila dihitung jumlah 1,5 juta jiwa penduduk Sulbar dalam perjalanannya ke depan, maka terdapat kurang lebih _280.000_ jiwa penduduk yang terdampak stunting. Jumlah ini dipastikan ada dalam perjalanan generasi, yang bila prevalensinya tak dapat ditekan maka angka tersebut kelak menambah lapisan stunting lebih besar.

Stunting dalam penilaian Unicef menyebut adanya kondisi gizi buruk kronis berkepanjangan. Stunting mengakibatkan menurunnya IQ seseorang dan selanjutnya dapat menyebabkan _lost generation,_ atau generasi hilang sebagai generasi sosial saat mencapai masa dewasa. Pandangan ini kontraproduktif dengan usaha meningkatkan mutu hidup masyarakat. Bertentangan dengan usaha peningkatan sumberdaya manusia. Terlebih jika melihat upaya membangun masyarakat yang dapat berkompetisi di masa depan.

Adalah merupakan mimpi bersama menciptakan masyarakat kita yang kuat tanpa kecuali di Sulbar. Masyarakat yang memiliki nilai kompetisi terutama menyongsong harapan Indonesia emas tahun 2045. Di mana Indonesia akan memasuki era negara maju. Atas kondisi ini tentu menjadi ironi ketika daerah ini masih mengahadapi fakta demikian. Ironi bila masih terus menyumbang masalah ke dalam mimpi kemajuan negeri di masa mendatang. Lebih ironi bila justru daerah ini  menjadi beban dan penghambat bagi mimpi negeri ini menjadi negara maju.

Bahwa usaha yang dilakukan dalam bentuk strategi nasional percepatan penurunan stunting meliputi perencanaan yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga, pemda provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa, dengan berbagai tujuan, sasaran, prioritas, intervensi spesifik. Ini bentuk penanganan dalam skala nasional dimana membutuhkan penanganan bersifat lokal yang saling terhubung di antara kelompok kepentingan.

Bagi daerah Sulbar sebagai penyumban stunting terbesar kedua secara nasional, seyogyanya dijadikan sebagai penting untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dengan menetapkannya sebagai issu prioritas, sensitif.  Pada tingkat ini dilangsungkan  dalam koordinasi yang terukur antara level pemerintah daerah ; pemda kabupaten, pemerintah desa.  Pada masing-masing level bertanggungjawab  menangani perkembangan data, berikut penanganan anak dan keluarganya yang mengalami stunting.

Progresnya dihitung bersama sasaran yang ditangani, mendorong rencana aksi di daerah yang sepakati oleh masing-masing tingkat. Dengan melihat berapa sasaran yang ditangani secara serius oleh masing-masing RT (dusun) pada tingkat desa/kelurahan. Penanganan ini termasuk bentuk pencegahan ibu-ibu hamil, yang telah masuk dalam peta sasaran rencana aksi di daerah.

Hasil pengukuran ini tentu menggambarkan apakah terdapat perubahan dari tahun ke tahun. Apakah jumlah yang mengalami stunting masih terdapat : _di antara lima anak terdapat satu anak stunting._ Atau berubah dari 10 anak hanya terdapat 1 anak yang mengalami stunting, atau bahkan mendekati titik nol. Tanpa menghasilkan perubahan demikian maka ancaman sunting pada tahun-tahun ke depan jumlahnya akan makin membesar di daerah ini.

 

(Lis/Lal)

 

 

Berita Terkait

Dinkes Sulbar Terima Kunjungan BPJS Kesehatan untuk Perkuat Sinergi dan Koordinasi
Silaturahmi POM TNI dan Propam Polda Sulbar, Kuatkan Sinergitas Jelang Pilkada 2024
Siap Siaga Hadapi Bencana, Dinkes Sulbar Adakan Pertemuan Disaster Medical Team di Mamuju
Kemendagri Tunjuk Sekda Muhammad Idris Jadi Plh Gubernur Sulbar
Dinkes Sulbar Beri Bantuan Logistik Kesehatan untuk Penanganan 42 Balita Diduga Keracunan di Majene
Kadinkes Sulbar Cek Kondisi 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur
Kadinkes Sulbar Ungkap Angka Balita Ditimbang di Posyandu Capai 56,88% di April 2024
Realisasi PAD per Mei 2024 Sudah Capai 28,7 Persen, BPKPD Sulbar Optimis Capai Target

Berita Terkait

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:16 WIB

Dinkes Sulbar Terima Kunjungan BPJS Kesehatan untuk Perkuat Sinergi dan Koordinasi

Rabu, 15 Mei 2024 - 22:49 WIB

Dinas PPKB Mamuju Beri Pembekalan 20 Finalis Duta Genre, Ada Pelajar dan Mahasiswa

Rabu, 15 Mei 2024 - 16:32 WIB

DPPKB Mamuju Ungkap Distribusi Alokon di 34 Faskes Capai 45% Selama Januari-Mei 2024

Rabu, 15 Mei 2024 - 07:53 WIB

Dinkes Evaluasi Disiplin Kerja Nakes Puskesmas Tapalang Pasca Sidak Bupati Mamuju

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:07 WIB

Kabid Komunikasi Rusli, Sebut 3 Program Kerja di Tahun 2024

Selasa, 14 Mei 2024 - 19:17 WIB

Sekda Mateng Buka Drum Up dan Evaluasi Inovasi : Kades adalah Ujung Tombak Pemerintahan

Selasa, 14 Mei 2024 - 19:15 WIB

Pemda Mateng Melepas 195 Jama,ah Haji Tahun 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 08:16 WIB

Siap Siaga Hadapi Bencana, Dinkes Sulbar Adakan Pertemuan Disaster Medical Team di Mamuju

Berita Terbaru