SULBARPEDIA.COM,- MAMUJU, Sebagai bentuk keseriusan menangani stunting, Pemkab Mamuju kembali melaunching sebuah program khusus untuk menekan angka stunting. Program tersebut yakni pemberian bantuan paket pangan bergizi.
Program pemberian paket pangan dilounching oleh Pemkab Mamuju dan dibuka langsung oleh Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi di Taman Karema, Kelurahan Rimuku, Mamuju pada Selasa pagi (11/4/2023).
“Terdapat sekitar 5346 anak berisiko stunting di kabupaten kita, dan hari ini kita akan menyalurkan bantuan pangan untuk 1900 orang anak. Kita menyasar anak yang termasuk ke dalam tiga kriteria yakni anak stunting, gizi buruk, serta failure to thrive atau gagal tumbuh,” ujar Sutinah dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sutinah menjelaskan paket tersebut akan diberikan ke 1900 bayi terindikasi stunting selama 3 bulan berturut-turut atau hingga Juni 2023. Satu paket kata dia, berisi bahan makanan yang bergizi bagi pertumbuhan balita.
“Paket yang diberikan berisikan beras, kacang ijo, santan instan, serta gula pasir dan minyak kelapa. Paket ini mulai akan didistribusikan hari ini sampai 3 bulan ke depan,” terangnya.
Sutinah kemudian memberikan penekanan kepada para kepala puskesmas dalam mengawasi penyaluran bantuan pangan yang disalurkan di Posyandu. Menurutnya, program ini baik lantaran orang tua harus memeriksakan kondisi anaknya dulu di Posyandu sebelum memperoleh bantuan.
“Kita semua berharap inovasi ini bisa menurunkan angka stunting di daerah kita. Jangan sampai ada bantuan yang tidak tersalurkan dengan baik. Ayo kita masifkan kembali gerakan Posyandu dengan program ini,” tegasnya.
Dia menambahkan saat ini Provinsi Sulawesi Barat masih berada pada posisi kedua tertinggi dengan angka prevalensi stunting mencapai 35.0% pada tahun 2022. Sementara khusus untuk Kabupaten Mamuju berdasarkan data SEGI berada pada posisi keempat tertinggi di Sulawesi Barat.
“Meski angka tersebut memprihatinkan, namun kita tidak boleh berpatah semangat. Kita meyakini dengan berbagai langkah serta inovasi, Mamuju akan bisa lebih baik, dan Mamuju Keren Tanpa stunting bukan hal mustahil untuk diwujudkan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam acara ini juga berlangsung penandatanganan MoU antara Pemkab Mamuju dengan sejumlah perguruan tinggi kesehatan di Kabupaten Mamuju, yakni Poltekkes Kemenkes, Institut Kesehatan dan Bisnis St Fatimah, Stikes Andini serta Universitas Sulbar Manarang.
(adv/adm)