Ada Indikasi Kelompok Siluman, Puluhan Patani Sawit di Mateng Datangi Kantor PT. WKSM

- Jurnalis

Selasa, 9 November 2021 - 07:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SULBARPEDIA.COM, – Puluhan petani sawit yang tergabung dalam 19 kelompok tani mendatangi kantor PT. Wahana Karya Sejahtra Mandiri (WKSM) di Desa Bojo Kecamatan Budong budong Kabupaten Mamuju Tengan (Mateng). Senin 08/11/21.

Kedatangan mereka menuntut pihak perusahaan PT.WKSM untuk transparan kepada para petani terkait jumlah potongan yang dilakukan setiap bulan kepada kelompok tani. Selain itu petani mitra PT.WKSM juga meminta penjelasan terkait adanya indikasi kelompok yang tidak jelas alias kelompok siluman yang berpotensi merugikan petani sawit.

Salah satu petani Agus Rambalangi kepada perusahaan menegaskan agar pihak perusahaan melakukan Verifikasi dan menghitung kembali sejumlah kelompok tani beserta lahan yang dimiliki. Ia menduga ada kelompok tani sawit yang diatas kertas ada kelompoknya namun tidak memiliki lahan garapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini kata dia, tentu sangat merugikan pihak petani yang secara sungguh-sungguh dan faktual memiliki kebun sawit.

“Dalam diskusi tdi petani sawit dengan pihak perusahaan sepakat untuk membentuk Tim dalam menuntaskan persoalan ini, ada dugaan bahwa selama ini ada beberapa kelompok yang terdaftar diatas kertas sehingga dianggap kelompok tani tersebut adalah kelompok siluman, karena tidak jelas dimana letak lahannya, inilah yang menjadikan para petani yang sah dirugikan karena hak kami berkurang.” Kata Agus dalam rilis yang diterima Sulbarpedia.com.

Agus Rambalangi berharap pertemuan antara pihak petani dan perusahaan dapat membuahkan hasil yang baik sehingga petani dan perusahaan sama-sama saling mendapatkan untung alias tidak ada yang merasa dirugikan.

“Harapan kami semoga adanya pertemuan hari ini bisa menghasilkan kesepakatan agar dapat hasil petani plasma bisa lebih tinggi lagi dengan mengaktifkan kelompok-kelompok yang seharusnya memiliki hak. Kelompok siluman itu memang berdiri diatas kertas itulah yang menggerogoti hasil-hasil petani kami sehingga tidak ada kepuasan petani-petani yang ada di dalamnya .Kami anggap kelompok siluman ini, itulah hama yang perlu diberantas.” Tegas Agus yang menjadi ketua tim petani.

Ditempat yang sama, kepala Sosial Security Lisensi (SSL) PT.WKSM Pilip mengatakan bahwa pihaknya bersma petani akan membentuk tim untuk melakuman verifikasi terhadap lahan dan kelompok tani yang ada. Ia menjelaskan sejauh ini pihak perusahaan tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah kelompok dan luas lahan yang benar-benar ada dan digarap secara aktif, pasalnya pihak perusahaan hanya bermitra dengan Koperasi yakni keperasi Rumbia Sumombang bukan lansung dengan petani.

“Sebenarnya ini hanyalah ketidak puasan saja karena dianggap ada kelompok lain didalamnya yang tidak memiliki lahan, inilah yang menjadi tuntutan para petani hari ini, dan kita sepakat hari ini bentuk tim untuk turun langsung kelapangan untuk Verifikasi langsung dilapangan, yang mana pihak perusahaan tidak mengetahui langsung berapa jumlah kelompok karena perusahaan bermitra pada Koperasi Rumbia Sumombang.”jelasnya.

“Memang ada informasi yang disampaikan para kelompok yang awalnya 23 Kelompok dan membengkak menjadi 53 kelompok, sementara tadi ini hadir 19 kelompok, inilah yang akan diverifikasi oleh tim yang kita sudah bentuk akan menverifikasi benar tidaknya kelompok yang dianggap ilegal itu, dan bekerja sama dengan pihak koperasi karena koperasilah dan para kelompok tani ini bekerja sama.”tambahnya.

 

(Lis/Lal)

 

 

Berita Terkait

Kasat Reskrim Polres Mateng: Menunggu Hasil Audit BPKP untuk Penetapan Tersangka Kasus Water Mater PDAM
Warga Desa Beru-Beru Pasang Spanduk Tolak Tambang Pasir di Muara Sungai Kalukku
Dua Pemuda di Polman Ditangkap Polisi Terkait Narkoba, 1 Saset Sabu-HP Iphone Disita
Polisi Amankan 2 Remaja di Polman Usai Video Freestyle Motor di Jalan Raya Viral
Tuntutan Jaksa Dinilai Terlalu Ringan, Keluarga H.Asmar Demo Tuntut Keadilan
Kakak Adik Dibawah Umur, Jadi Pelampiasan Hasrat Bejat Ayah Kandung dan Paman
Pelaku Penikaman di Desa Babana, Berhasil Diamankan Beserta Barang Bukti Sebilah Badik
Tak Ditahan di Polres Mateng, Kuasa Hukum Korban Pengancaman Minta Kejari Mamuju Tahan Kades Lumu

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 20:32 WIB

Kadinkes Sulbar Asran Masdy Ikuti Rakerkesnas 2024 di Jakarta

Kamis, 25 April 2024 - 20:07 WIB

Hari Otoda ke 28 Tahun, Askary: Penanganan Stunting hingga Penerapan SPBE Wajib “On Progress”

Rabu, 24 April 2024 - 06:14 WIB

Jokowi Tinjau RS Kondo Sapata, Kadinkes: Momentum Perbaikan-Peningkatan Layanan Kesehatan

Selasa, 23 April 2024 - 18:54 WIB

Dinkes Mamuju Fokus Terapkan Integrasi Layanan Primer di Posyandu Tahun Ini

Selasa, 23 April 2024 - 18:06 WIB

Lafkespri Sulbar Siap Layani Puskesmas dan Klinik yang Ingin Naik Status Akreditasi

Selasa, 23 April 2024 - 10:47 WIB

Dorong Kemajuan SPBE, Pemkab Mateng Gelar Forum Satu Data Indonesia

Senin, 22 April 2024 - 23:54 WIB

Dinkes Sulbar Siapkan Mini ICU untuk Kebutuhan Medis Kunker Presiden Jokowi

Senin, 22 April 2024 - 15:58 WIB

Kadinkes Sulbar Sambut Kedatangan Menkes Budi di Mamuju

Berita Terbaru

Advertorial

Kadinkes Sulbar Asran Masdy Ikuti Rakerkesnas 2024 di Jakarta

Kamis, 25 Apr 2024 - 20:32 WIB

Kriminal

Polisi Bekuk 3 Pengedar-Pemakai Narkoba di Tobadak Mateng

Kamis, 25 Apr 2024 - 11:07 WIB

Politik

PAN Sulbar Kompak Dukung Zulkifli Hasan Jadi Ketum 3 Periode

Kamis, 25 Apr 2024 - 09:06 WIB