SULBARPEDIA.COM,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggandeng elemen mahasiswa dalam memperkuat Gerakan Ayo Ke Posyandu.
Dua organiasi yang terlibat yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII).
“Kami melibatkan elemen mahasiswa di Kabupaten Mamuju dalam upaya memperkuat gerakan ayo ke posyandu,” kata Kadinkes Sulbar drg Asran Masdy di Mamuju, Kamis (11/1/2024).
Asran mengatakan kerja sama dengan elemen mahasiswa tersebut merupakan langkah proaktif untuk mengurangi angka stunting di Sulbar. Selanjutnya, mereka akan terlibat dalam kegiatan pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kolaborasi dengan PMII dan GMII disusun strategi aksi konkret untuk menangani masalah stunting ini. Kegiatan strategis akan difokuskan di posyandu di seluruh wilayah Sulbar,” ujar Asran.
Asran melanjutkan, 2 organisasi mahasiswa yang terlibat akan dikerahkan untuk melakukan berbagai intervensi yang diperlukan terhadap balita yang mengalami stunting.
“Mereka akan terlibat secara langsung dalam gerakan ayo datang ke posyandu serta program percepatan penurunan angka prevalensi stunting,” jelasnya.
Rencana kerja tersebut, kata Asran, merupakan bukti nyata dari kolaborasi antara instansi pemerintah dengan kelompok masyarakat sipil. Hal itu menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
“Dalam waktu dekat, diharapkan akan terlihat hasil positif dari upaya kolaboratif ini dalam menurunkan angka stunting di Sulbar,” katanya.
Baca juga: Dinkes Sulbar Salurkan 84 Paket Bantuan Stunting di Kalukku
Asran menambahkan kerjasama juga dilakukan dengan berbagai sektor yang ada di kabupaten di seluruh wilayah Sulbar. Termasuk koordinasi dan membangun kerja sama juga dilakukan pada program Gerakan Ayo Ke Posyandu.
“Pemerintah berkomitmen agar anak stunting dan yang berpotensi stunting dapat diintervensi dan diberikan perhatian serius, dan Gerakan Ayo Ke Posyandu merupakan upaya nyata penanganan stunting,” imbuhnya.
Pada program itu lanjut Asran, setiap balita dievaluasi kondisi kesehatannya seperti ditimbang, diukur tinggi badannya agar dapat diantisipasi bila kemungkinan mengalami stunting.
“Bayi yang ditimbang dan mengalami stunting tersebut akan diberikan penanganan untuk mencegah stunting melalui pelayanan kesehatan secara medis dan pemberian makanan bergizi,” ujar Asran.
Untuk diketahui, gerakan Ayo Ke Posyandu diluncurkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh sejak September tahun 2023.
Untuk menyukseskan gerakan itu, kurang lebih 2.140 Posyandu akan aktif melayani pemeriksaan ibu dan anak.
(adv/adm)