SULBARPEDIA.COM,-Polman, BKKBN Sulawesi Barat (Sulbar) menggandeng anggota komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR-RI) Andi Ruskati Ali Baal dalam kampanye penurunan angka stunting.
Kegiatan kampanye tersebut berlangsung di Hotel Suci Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) pada Senin (19/9/2022). Andi Ruskati menyebut pihaknya gencar kampanye terkait penurunan angka stunting.
“Meskipun jumlah penduduk kita lebih rendah dari di Jawa, kita memiliki 33,8 persen atau 44 ribu anak yang terkena stunting,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menuturkan penanganan stunting harus melibatkan semua elemen hingga ke masyarakat bawah. Terlebih pernikahan dini yang juga banyak terjadi di Sulbar jadi lonjakan kenaikan angka stunting.
“Batasan nikah di 19 tahun itu untuk kebaikan bersama, supaya saat jadi orang tua pasangan suami istri sudah siap,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo Abd Azis mengatakan persoalan stunting menjadi masalah nasional. Ia mengaku tingginya angka stunting di wilayah tersebut karena banyaknya kasus pernikahan dini.
“Banyak kasus karena nikah dini. Karena ada mindset di masyarakat anakanya crpat berkeluarga tanpa memikirkan dampak kedepan,” imbuhnya.
Terpisah, kepala BKKBN Sulbar Nuryamin Sulbar berhasil memecahkan rekor muri minum tablet tambah darah sebanyak 44 ribu. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya menjamin kesehatan pelajar putri di Sulbar dalam belajar.
“Pemberian tablet tambah darah kepada perempuan dimulai pada usia remaja tinglat SMP saat mulai menstruasi. Sehingga tetap sehat dalam belajar dan meraih prestasi,” pungkasnya.