MATENG,SULBARPEDIA.Com – Kepolisian Resor (Polres) Mamuju Tengah (Mateng), bergerak cepat mengatasi potensi konflik lahan antara dua kelompok tani di Dusun Rawa Indah, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah. Selasa (19/9/23)
Untuk meredam terjadinya konflik antara dua kelompok tani lahan perkebunan sawit, yang dikelola oleh PT. Wahana Karya Sejahtera Mandiri (WKSM), Dusun Rawa Indah, Polres Mateng mengerahkan sekitar 30 personil kelokasi.
Hal itu diutarakan oleh Kasat Reskrim Polres Mateng Iptu.Fredy,. SH saat ditemui diruangannya sejumlah Media. Kamis (21/9/23)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Iptu.Fredy menjelaskan kronologi kejadian, pada hari Rabu 20 September lalu pihak Polres Mateng mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok masyarakat yang akan bertemu diperkebunan kelapa sawit. Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat dengan gabungan beberapa fungsi hadir di tempat kejadian perkara (TKP) guna melakukan pencegahan.
“Setiba di TKP kami mendapatkan beberapa warga yang memang sedang berjaga jaga di lokasi perkebunan sawit mereka, tepatnya nama kelompok taninya itu Tunas Mandiri. Nah menurut informasi kemarin, lokasi perkebunan kelompok tani Tunas Mandiri tersebut akan di datangi oleh sekelompok orang yang tidak terdaftar di Koprasi” terang Iptu.Fredy
Lebih lanjut, Iptu.Fredy membeberkan sekolompok orang tersebut juga mengklaim bahwa lokasi milik kelompok Tunas Mandiri adalah lokasi milik mereka.
“Itulah yang kami antisipasi kemarin begaimana mencegah kelompok lain tersebut tidak masuk kelokasi, sehingga kemarin kita berhasil mencegah untuk tidak terjadi yang kita inginkan” terangnya
Untuk luas wilayah perkebunan sawit yang dipermasalahkan, kata dia, luas wilayah yang dikelaim oleh sekelompok orang tersebut sekitar 100 hektar sementara luas lahan yang dimiliki oleh Tunas Mandiri kurang lebih 30 hektar.
“Untuk jumlah orang yang ada dilokasi untuk berjaga jaga, itu kurang lebih 10 orang dan itulah juga yang kita berikan pemahaman kemerin.” Ujarnya
Dalam proses pencegahan agar tidak terjadinya konflik ini, Iptu.Fredy juga berharap bantuan dan pran pemerintah daerah dibagian bidangnya untuk dapat memediasi kelompok kelompok tersebut, sehingga tidak terjadi ceos atau konflik dilapangan antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. (zl/adm)