JAKARTA, — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjanjikan akan menambah jumlah penerima beasiswa digital pada 2020. Menurut Rudiantara, hal tersebut dilakukan agar anak muda bisa lebih siap masuk ke lapangan kerja.
Dalam pembahasan anggaran untuk tahun 2020 bersama Komisi I DPR, Rudiantara memaparkan bahwa jumlah penerima beasiswa digital ini ditargetkan naik menjadi 50.000 anak muda atau meningkat 100 persen dibandingkan dengan tahun 2019.
“Anggaran untuk infrastruktur memang besar. Tapi tahun depan digital talent scholarship juga lebih besar. Tahun ini (2019) ada 25.000, tahun depan 50.000 penerima,” ungkap Rudiantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Kominfo Belum “Kebelet” Gelar 5G di Indonesia
Menurut Rudiantara, hal tersebut sejalan dengan program pemerintah pusat dalam lima tahun ke depan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia.
Kendati demikian, Rudiantara mengakui bahwa sebenarnya angka 50.000 tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan di lapangan kerja saat ini.
“Kalaupun terlihat besar, sebenarnya angka 50.000 itu kecil karena Indonesia saat ini membutuhkan rata-rata satu tahun itu sekitar 600.000 talenta digital untuk masuk ke pasar,” kata Rudiantara.
Dalam rapat kerja ini, Kementerian Kominfo mengusulkan anggaran Rp 5,6 triliun untuk tahun 2020. Adapun alokasi untuk pengembangan sumber daya manusia dan literasi digital adalah sekitar Rp 421 miliar tahun depan.
Anggaran peningkatan SDM dan literasi digital tersebut meningkat dari tahun 2019 yang semula Rp 267 miliar.
Secara keseluruhan, anggaran Kementerian Kominfo yang diusulkan untuk tahun 2020 mengalami kenaikan sekitar Rp 200 miliar dari Rp 5,4 triliun pada 2019 menjadi Rp 5,6 triliun pada 2020.
Baca juga: Ajukan Anggaran Rp 5,6 Triliun, Kominfo Janji Bangun Infrastruktur
“(Anggaran) yang meningkat dengan besar itu adalah untuk pengembangan sumber daya manusia. Ini sejalan dengan program pemerintah,” kata Rudiantara.
Ia pun menegaskan, anggaran ini sudah dibicarakan dengan Kementerian Keuangan dan diharapkan penyerapannya akan meningkat dari tahun sebelumnya.
“Naiknya sekitar Rp 200 miliar, tapi dengan output dan outcome yang lebih bagus nantinya, dengan penyerapannya yang lebih bagus juga. Penyerapan paling bagus saat ini masih pada 2018 dengan lebih dari 94 persen,” katanya.
(Kompas.com)