MAMUJU,SULBARPEDIA.Com – Konfercab PMII Cabang Mamuju yang ke XII terlaksana di dua tempat yang melahirkan 2 pemimpin (dualisme) kepengurusan. Hal ini dibenarkan oleh mantan ketua cabang PMII Mamuju yang ke 5 Muliadi, S.Sos.
Muliadi mengatakan konfercab PMII Cabang Mamuju terjadi di dua tempat yang awalnya dilaksanakan di aula kanto kanwil Kemenag, akan tetapi peserta Konfercab merasa dicurangi hingga tekanan dari luar, maka beberapa peserta memilih melaksanakan konfercab di aula Tomakaka.
“Yang saya dengar sebagian peserta merasa dicurangi makanya dia menarik diri dan melakukan Konfercab, soal konfercab persi mana yang benar dan salah bukan ranahnya saya menjawab itu. Karena PMII punya aturan untuk menyelesaikan hal-hal seperti itu dan yang perlu di ingat PMII ini milik bersama bukan milik sekelompok orang yang merasa merawat dan menjaganya PMII, lalu mengendalikannya,” ujarnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut Muliadi mengatakan, kekisruhan terjadi konfercab PC.PMII Mamuju, dilatar belakangi kelalaian pengurus cabang periode 2022-2023.
Ia menceritakan, bahwa dirinya sudah tawarkan ke pengurus cabang dan BPK (Badang Pekerja Konfercab) sebelum melakukan konfercab untuk menyelesaikan dengan cepat persyaratan calon dan pemilik suara.
Tapi pengurus cabang tidak mengindahkan dan ia minta untuk kembali mengumpulkan alumni PMII Mamuju untuk musyawarah sebelum Konfercab.
“Saya mau buat apa mendengar hal tersebut, saat PC PMII adakan temu alumni PMII Cabang Mamuju, saya tidak memaksakannya, walaupun saya ini alumni dan mabincab tidak bisa memasuki soal tehnis PC PMII saya hanya bisa memberi saran,” keluh Muliadi
Selain itu, terjadi dualisme Konferensi Cabang akibat perdebatan peserta Konfercab Yang menganggap seharusnya jumlah peserta penuh atau suara sah sebanyak 16 akan tetapi peserta lainnya mengatakan 19 suara.
Hal tersebutlah yang menjadi bibit konflik yang terjadi di arena Konfrensi Cabang.
Masih Muliadi menceritakan, sejarah dualisme kepengurusan PMII Cabang Mamuju di masa Bakri Bestari dan Alamsyah itu sangat mengerikan dan sangat parah, Satunya memiliki SK dan satunya tidak dapat SK.
“Namun keduanya jalan karena cintanya ber PMII dan lahirlah kaya saya ini,”
“PMII Cabang Mamuju itu punya banyak Senior-senior yang hebat saya yakin, mendengar hal ini juga punya pemikiran sendiri. Saya ini hanya kader yang siap perintah senior, apalagi mau mengambil kebijakan atau keputusan khusus terhadap PMII Cabang Mamuju,” ujarnya.
(adm)