Membayangkan Mamuju Tanpa Maleo dan Matos

- Jurnalis

Jumat, 19 Juli 2019 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direksi Hotel Maleo dan Matos , Charlie Wijaya

Direksi Hotel Maleo dan Matos , Charlie Wijaya

SULBARPEDIA.COM,- Coba renungkan sejenak bagaimana Mamuju tanpa Hotel Maleo dan Mamuju tanpa Maleo Town Square (Matos), kalimat ini adalah indikator yang tepat untuk mengukur prubahan wajah kota Mamuju setelah PT. Karya Mandala Putra (KMP) berinvestasi membangun hotel dan Mall di Mamuju.

10 tahun lalu sebelum hotel berbintang itu berdiri, sebagai ibu kota Provinsi, Mamuju tentu masih tergolong sebagai daerah tertinggal. Namun setelah hotel itu resmi beroperasi 9 tahun lalu, Mamuju lantas tak lagi menjadi tertinggal karena telah memiliki hotel berbintang yang posisinya sangat strategis yang kemudian lansung menjadi Icon kota Mamuju.

Minggu ini Green Maleo hotel telah genap berusia 9 tahun, kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah tentu tidak diragukan lagi, karena Hotel Maleo tentu taat membayar pajak seperti pajak kamar hotel, pajak resto dan hiburan, serta retribusi parkir.

Kontribusi lain yang tidak secara lansung yakni peningkatan ekonomi, pengurangan angka pengangguran dan minat orang datang ke Mamuju semakin meningkat. Saya kira tak berlebihan jika kita sebagai masyarakat Mamuju – Sulbar mengucapkan terimaksih dan apresiasi kepada PT.KMP Group yang telah berinvestasi milyaran rupiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Begitu pun dengan Mall atau Matos (Maleo Town Square), meski baru 1 tahun beroperasi namun menfaatnya sangat dirasakan oleh masyarat Mamuju.

Masih segar diingatan kita video viral soal aksi lucu di eskalator Matos yang sampai masuk di TV nasional, itu membuktikan bahwa masyarakat Mamuju masih jauh tertinggal, dengan adanya Matos masyarakat Mamuju paling tidak dapat teredukasi menggunakan liff dan eskalator.

Dengan adanya Matos, Mamuju kini telah memiliki tempat belanja , menonton dan bermain layaknya kota-kota besar. Tak dapat kita bayangkan bagaimna Mamuju tanpa kedua bangunan mewah ini, apakah wajah Mamuju akan bisa bersaing dengan kota lain di Indonesia? Coba bayangkan…!

Berbicara KMP Group, saya berkesempatan bertemu khusus dengan direksi Hotel Maleo dan Matos Charlie Wijaya, Kamis 18/07/19. Kepada Sulbarpedia. Com Charlie menceritakan betapa sulitnya meloby dan menghadirkan ritel nasional seperti Hypermart dan Cinemaxx di Mamuju, Ia harus berulang kali bolak balik ke Jakarta meyakinkan bahwa Mamuju telah maju dan layak menjadi daerah pengembangan bisnis.

“Saya mulai meloby Hypermart dan Cinemaxx sejak bangunan Mall ini telah rampung 80 persen, saya bolak balik ke Jakarta meyakinkan mereka agar mau masuk ke Mamuju, meyakinkan orang itu bukan perkara yang mudah mereka tidak mudah percaya, saya harus menceritakan potensi pendapatan Mamuju, sektor unggulan dan pendapatan perkapita hingga kondisi keamanan Mamuju.”kata Charlie diruang kerjanya.

Apa yang akan dikembangkan KMP Group setelah Maleo dan Matos? 

Setelah sukses membangun Hotel Maleo dan Matos, KMP Group berencana akan kembali mengembangkan bisnis perhotelan, namun kali ini tidak di Mamuju, bisnis perhotelan KMP akan ekspansi ke setiap kabupaten di Sulbar.

“target kita akan membuat hotel di setiap kabupaten di Sulbar, mungkin dalam waktu dekat kita akan bangun hotel ke kota Pare-pare dan kabupaten Palopo. Alhamdulillah di Pare-pare dan Palopo tanahnya sudah siap. Kedepan KMP Group bercita-cita membuat jasa pengelolaan hotel,”jelasnya.

Harapan KMP Group kepada Pemda 

KMP Group tentu memiliki harapan agar pemerintah daerah baik ditingkat Kabupaten maupun Provinsi dapat terus mensupport KMP, upaya kongkrit yang diharapkan dari pemda yaitu Bupati atau Gubernur dapat terus membuat event-event bersekala nasional di Mamuju sehingga orang luar semakin banyak berkunjung ke Mamuju.

Tak hannya itu upaya mendongkrak ekonomi kerakyatan juga harus terus dilakukan di Mamuju , misalnya dengan mensupport UMKM dengan bantuan modal usaha.

” saya kira Mamuju pontensinya sangat banyak, tinggal harus jeli melihat kondisi atau apa yang harus dikembangkan, saya kira prodak unggulan harus menjadi prioritas, kalau UMKM sudah banyak, maka masyarakat tidak lagi bergantung pada APBD, dengan demikian perekonomian di Mamuju akan semakin baik.” paparnya.

 

(Lal)

 

 

Berita Terkait

Kandidat Caketum HIPMI Sulbar Diduga Pakai Dokumen Palsu, Bakal Dilaporkan ke Polisi
Kemenham Sulbar Perkuat Pemahaman HAM Bagi Komunitas di Mamuju
DPPKB Mamuju Hadirkan Pelayanan KB Gratis di Rangkaian Hari Jadi ke-485 Mamuju
Asap Arang Kepung Tammejarra: Warga Sesak, Pemerintah Tak Kunjung Bertindak
Sutinah Paparkan Sejumlah Capaian di Paripurna Hari Jadi Mamuju ke-485
Tim Resmob Polresta Mamuju Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Pulau Bala-Balakang
Perputaran Uang di Manakarra Fair 2025 Capai Rp 4 Miliar
Manakarra Fair Diakui Jadi Aset Daerah, Bupati Sutinah: Ini Harta yang Harus Dijaga

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 09:10 WIB

DPPKB Mamuju Hadirkan Pelayanan KB Gratis di Rangkaian Hari Jadi ke-485 Mamuju

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:51 WIB

Gubernur Sulbar Beri Peringatan Keras: Tak Bisa Menyesuaikan Gaya Kepemimpinan Saya? Minggir!

Selasa, 15 Juli 2025 - 11:35 WIB

Meriahkan Penutupan HUT Mamuju ke-485, Pemkab Gelar Grand Final Keke Muane-Keke Baine 

Senin, 14 Juli 2025 - 22:34 WIB

DPPKB Mamuju Hadiri Sidang Paripurna Hari Jadi ke-485, Bupati Paparkan Deretan Capaian Daerah

Senin, 14 Juli 2025 - 21:11 WIB

Gubernur Cup 2026 Siap Digelar, PSSI Mamuju Berikan Sambutan Positif

Senin, 14 Juli 2025 - 10:08 WIB

Sandeq Silumba 2025: Perpaduan Antara Budaya dan Olahraga yang Menginspirasi

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:10 WIB

Suhardi Duka: Hadiah Umroh untuk Peserta Pawai Ta’aruf sebagai Simbol Dukungan

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:06 WIB

Manakarra Fair 2025 Resmi Dibuka, Gubernur Sulbar Ingin Setiap Kabupaten Punya Event Andalan

Berita Terbaru

x