MATENG,SULBARPEDIA.Com – Memasuki musim elnino puluhan hektar sawa di desa Kuo, Kecamatan Panagle, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) mengalami kekeringan.
Akibatnya ratusan sawa di desa Kuo yang terdiri dari 6 dusun, ada 5 dusun di desa itu yang mengalami dampak dari kemarau panjang ini.
Dikutip dari media swarta.com, rabu (9/8/23) sebagian warga sudah tidak melakukan penanaman padi walaupun sudah melakukan pembibitan, disebabkan karena sawah yang sudah diolah menjadi karing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan sebagian warga yang sudah menanam padinya pun, terancam gagal panen bila hujan tak kunjung turun dekat – dekat ini.
Kepala dusun Rawa Tanjung Suyatno mengungkapkan, puluhan lahan sawah di dusun rawa tanjung saat ini mengalami kekeringan bahkan untuk menyelematkan tanama padi miliknya, ia rela mengeluarkan biaya besar untuk membuat sumur bor untuk memampo air dalam tanah.
” Untuk menyelamatkan padi saya yang sudah bermur 2 bulan ya’ saya dengan inisiatif sendiri buatkan sumur bor untuk mendapatkan air mengairi sawah kami” ungkapnya
Lebih lanjut, Suyatno membeberkan jika langkah yang dilakukan dengan membuat sumur bor di pematang sawah, itu juga untung- untungan, kadang langsung dapat mata air, kadang juga nanti 6 sampai 12 meter itu baru ketemu mata air, bahkan tidak ada sama sekali.
” Makanya tidak semua petani membuat sumur bor, sala satu alasan nya karena biayanya yang cukup besar dan kemudain belum tentu juga mendapatkan mata air,” terang Suyatno.
Masi Suyatno dirinya menuturkan jika kemarau kali ini, merupakan kemarau terpanjang dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Saya disini sudah puluhan tahun, baru kali ini sara rasakan kemarau panjang,” tutup Suyatno
Berikut 5 dusun yang ada di desa Kuo yang terdampak kekeringan : Dusun Rawa Tanjung, Dusun Rawa Pandang, Dusun Kampung Baru, Dusun Wonoerejo, Disun Mamuji. (Ars/adm)