SULBARPEDIA.COM,- Makassar, Guna mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG jelang lebaran, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah menyiapkan extra dropping atau tambahan alokasi LPG 3 kg dengan total 10.5% lebih banyak dibandingkan konsumsi normal pada bulan April 2022 atau sebanyak lebih dari 2 juta tabung untuk seluruh provinsi di Sulawesi.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan penambahan alokasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG pada Ramadan terlebih saat jelang Idul Fitri. Selain itu, hal ini dilakukan untuk menekan angka inflasi daerah dan harga diluar kewajaran dengan cara operasi pasar sesuai permintaan dari masing-masing kota/kabupaten.
Adapun rincian penambahan alokasi LPG 3 Kg selama Bulan April dan Mei dalam mengantisipasi tingginya konsumsi pada masa ramadan dan libur Idul Fitri diantaranya penambahan ditiap provinsi yang berada di Sulawesi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sulawesi Barat dapat tambahan alokasi sebanyak 170.597 tabung” terang laode, Selasa (26/4)
Menyambut hari Kemenangan Idul Fitri 1443 H, Pertamina memberikan promo khusus untuk LPG Non-Subsidi jenis Bright Gas yang dapat dengan mudah dipesan melalui layanan Pertamina Call Center 135.
Promo yang berlaku hingga 30 April 2022 ini merupakan promo spesial kepada pelanggan setia bright gas mulai dari promo biaya trade in (tukar LPG 3 Kg ke Bright Gas)
Laode pun menambahkan promo ini dapat dinikmati dengan cara menghubungi Pertamina Call Center 135 dengan sebelumnya telah melakukan redeem e-voucher pada aplikasi MyPertamina. “Promo ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kartini, masyarakat cukup menelepon Call Center 135, Bright Gas dapat langsung diantar ke rumah jadi lebih praktis,” ujarnya.
Apabila masyarakat mengalami kesulitan atau membutuhkan informasi terkait ketersediaan LPG dan BBM, masyarakat dapat menghubungi layanan pelanggan 24 jam melalui Pertamina Call Center 135.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar membeli LPG melalui pangkalan resmi Pertamina atau di SPBU. Kami juga mengharapkan agar Disperindag dan Kepolisian turut aktif menindak pengecer yang menjual harga diatas HET, karna itu bukan ranah kami,” tutup Laode.
(rls/hfs)