MAMUJU,SP-Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan kegiatan yang sangat tepat dalam rangka upaya pembangunan perkebunan berkelanjutan, terutama komiditas kelapa sawit yang sebagian besar merupakan komuditi yang di usahakan oleh masyarakat Sulbar. Untuk itu. Ia berharap pemerintah kabupaten untuk segera melakukan upaya percepatan pelaksanaan peremajaan sawit serta berkomitmen dengan target yang disepakati.
Di Sulbar, terdapat 45.369 kepala keluarga (KK) mengusahakan komoditas sawit, sedangkan peremajaan sawit rakyat sebanyak 15.511 Ha , yang terdiri dari tanaman tua dan rusak. Untuk target peremajaan, pada tahun 2018 adalah sebesar 5000 Ha, dan hanya meliputi 30 persen dari potensi tersebut, sehingga pada tahun ini di targerkan kembali sebesar 6.479 Ha. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeny Anwar pada saat membuka secara resmi Sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat (SAR) di Ballroom Hotel Maleo Mamuju, Senin 22 April 2019.
“Kegiatan ini membutuhkan integritas dari semua faktor-faktor dan unsur pendukungnya, serta melibatkan seluruh stakeholder dan sinkronisasi data oleh perusahaan tentang luas lahan yang akan mendapat peremajaan di Provinsi Sulbar,”kata Enny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masih kata Enny, Sosialisasi PSR merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam upaya pembangunan perkebunan berkelanjutan khususnya komuditas sawit yang merupakan komuditi unggulan daerah serta komuditas ekspor yang strategis, dan sebagai upaya dalam mensejahterakan petani sawit di Provinsi Sulbar.
” Agar kegiatan peremajaan sawit ini dapat diimplementasikan lebih luas , dilakukan pendampingan terutama oleh para penyuluh dan pendamping lapangan.Strategi pembangunan perkebunan berkelanjutan dan kebijakan kebijakannya, tidak hanya berorientasi pada hari ini, bulan ini, dan tahun ini saja tetapi lebih di tekankan pada masa depan perkebunan kita dalam jangka panjang kedepannya,”sebutnya.
(deni/humas/lal)