By, Muh. Yusuf Saleh
Salah satu pertanyaan saya saat adience dengan direksi bank Sulselbar beberapa waktu, adalah bagaimana kesiapan Bank Sulselbar menuju devisa.
Pertanyaan itu terjawab kini , proses perizinan ke Otoritas Jasa Keuangan ditargetkan selesai bulan ini. Selain menggandeng bank BUMN , peluang terbuka juga bekerjasama dengan bank bank asing salah satunya adalah bank Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut disampaikan direktur Utama Bank Sulseslbar Andi Muhammad Rahmat, yang dirilis MMC.Com yang bertajuk, bank Sulselbar go International. SDM untuk pengelolaan bank devisa juga telah disiapkan dari internal dan external dari kalangan bank ternama.
Link berita yang dikirimkan kepala cabang bank Sulselbar Mamuju Haruna, menyebut bahwa bank Sulselbar meraih peringkat tertinggi di bank ber Asset antara 10 – 25 Trilyun rupiah.
Info bank juga menyebut dari 26 bank yang berada di kelas tersebut. Sebanyak 16 bank mendapat predikat Sangat Bagus, dan bank Sulselbar meraih predikat 1 diantara bank yang berpredikat sangat bagus itu.
Sebahagian saham bank Sulselbar dimiliki pemerintah provinsi Sulawesi Barat dan beberapa kabupaten di Sulawesi Barat, tentu ini menjadi berita gembira bagi Sulawesi Barat yang menempatkan dananya pada bank yang berkinerja bagus.
Saat ini total Modal pemrov Sulbar sebesar 40 Milyar, dengan rincian 10 M di tahun 2016, penambahan 8 M di tahun 2017, 10 M di tahun 2018 dan yang terakhir 12 M di tahun 2019 ini. Kepemilikan saham Sulawesi Barat naik dari 2 persen menjadi 3 persen .
Bahkan dari rating 114 bank, bank berlogo kapal layar ini mampu meloncat 6 peringkat , dari posisi ke 7 menjadi yang terbaik. Saat Asset bank Sulselbar senilai 20,58 Trilyun rupiah. Tahun 2018 lalu , tercatat BPD Sulselbar membukukan laba sebesar Rp. 802.244.552.964 dengan laba setelah pajak sebesar Rp. 591.473.956.276. Dividen untuk pemerintah Sulawesi Barat sebesar Rp. 9.215.164.239.