SULBARPEDIA.COM,- Wakil ketua DPRD Sulbar Usman Suhuriah meminta Pemprov.Sulbar mengurangi belanja operasional pemerintah dan memberikan perhatian lebih kepada program yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang ada di daerah ini.
Hal itu disampaikan Usman Suhuriah usai mengikuti Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulbar baru-baru ini. Politisi Partai Golkar ini menjelaskan konstruksi APBD Sulbar 2024 idealnya mengakomodir program paling prioritas yaitu menyelesaikan kebutuhan paling dasar untuk kepentingan masyarakat Sulbar.
“APBD kita kedepan bagaimana disusun untuk membantu menyelesaikan problem utama yang dihadapi masyarakat. misalnya soal infrastruktur jalan jembatan, kelistrikan, penyelesaian standar pelayanan minimal (spm) atau problem dasar yang dialami warga kita saat ini.”kata mantan ketua KPU Sulbar ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Politisi Golkar asal Polman ini mengatakan konstruksi APBD 2024 harus memiliki arah dimana warga Sulbar dapat merasakan kehadiran pemerintah daerah melalui kebijakan anggaran. Pemerintah daerah seharusnya mulai mengurangi bentuk bentuk program yang mengarah ke kepentingan pemerintahan semata seperti penganggaran yang berlebih karena kebutuhan untuk operasional pemerintahan.
“ini yang kita tidak mau, kita mendorong agar APBD Sulbar ini betul-betul dapat dirasakan memfaatnya oleh masyarakat.”kata Usman Suhuriah (Rabu, 22/11/2023).
Untuk diketahui, sebelumnya dalam nota keuangan RAPBD 2024 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menargetkan pendapatan sebesar Rp2,21 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024.
“Target pendapatan pada Rancangan APBD Sulbar tahun 2024 mengalami peningkatan Rp211,2 miliar dari target pendapatan APBD 2023,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, pada penyerahan Nota Keuangan Ranperda APBD 2024 ke DPRD Sulbar.
Sementara itu, untuk belanja daerah pada Rancangan APBD Sulbar 2024 ditargetkan sebesar Rp2,11 triliun atau meningkat Rp36,8 miliar dari belanja 2023.
“Dengan target pendapatan dan belanja tersebut maka diperkirakan akan mengalami surplus anggaran mencapai Rp99 miliar. Selanjutnya akan diseimbangkan sebagai pengeluaran pembiayaan daerah, berupa pembayaran cicilan pokok utang sebesar Rp99 miliar,” terang Muhammad Idris.
Ia menyampaikan bahwa APBD Sulbar tahun 2024 yang telah dirancang dengan mengusung tema ‘Peningkatan Ekonomi Inklusif dan Daya Saing SDM’.
Sekda juga menyampaikan beberapa indikator yang menjadi prioritas pada Rancangan APBD Sulbar tahun 2024, diantaranya mulai dari laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan indeks gini serta menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Kita sepakati bersama dengan mempertimbangkan seluruhnya skala prioritas untuk kebutuhan masyarakat dan juga yang paling dianggap penting secara ekonom, efisien dan lebih efektif,” jelasnya.
Untuk pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, ditarget 5,1 persen, kemiskinan 10,24 persen, IPM bergerak ke angka 69,36 persen, pengangguran terbuka 3,04 persen, dan indeks gini 0,351 poin.
(Lal)