MAMUJU – Dalam rangka meningkatkan profesionalisme yang digunakan untuk tujuan yang aman, tertib dan lancar. Ketupat Siamasei 2018, Polda Sulbar menggelar pelatihan pra operasi.
Pelatihan tersebut dilakukan langsung oleh Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, M.Si di dampingi sejumlah pejabat utama, Rabu (30/5/18) di Aula Mapolda.
Pelatihan ini mengangkat tema “melalui pelatihan pra operasi ini, kita tingkatkan profesionalisme dalam rangka pengamanan idul fitri 1439 H guna mewujudkan pekerjaan yang aman, tertib dan lancar”.
Kapolda Sulbar memberikan ucapan selamat kepada para praktisi Latihan Pra Operasi yang beragama Islam “selamat menunaikan ibadah puasa” di bulan ramadhan 1439 H.
Kapolda kuat momentum ramadhan kali ini akan semakin mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dan terus bertekad untuk menjadikan ibadah sebagai ibadah dan wahana dalam mengimplementasikan nilai – nilai baik.
Jendral bintang satu yang mengatakan pelatihan pra operasi ini merupakan salah satu kegiatan dalam tahapan proses manajerial yang harus dilaksanakan, dalam rangka menyamakan persepsi dan cara bertindak. petugas dilapangan.
“Tujuannya, tentu agar terciptanya kesuksesan penyelenggaraan operasi Ketupat Suamasei – 2018 guna terwujudnya rasa aman, nyaman dan kondusif pada periode Idul Fitri 1439 H dapat mencapai,” kata Kapolda.
Disamping itu, Kapolda juga mengapresiasi seluruh pekerjaan yang dilakukan selama ini dan mendorong petasan dan balapan pembohong selama bulan ramadhan.
“Menjadi kesyukuran untuk kita semua di Sulawesi Barat, bersama dengan wilayah masalah yang aman dan kondusif, kita tidak seseibuk dengan daerah yang ada dipulau jawa… Namun, hal-hal yang tidak bisa membuat kita bisa menjadi ancaman yang serius.” jelasnya
“Untuk itu kita tingkatkan kebersamaan, persaudaraan, saling bahu membahu, tolong menolong, saling menghargai dan umpan satu sama lain, di syaa allah akan mendapat rahmat dan ridho Allah Subuhanahu Wataalah.” Paparnya.
Hal ini sesuai dengan falsafah bugis ” pada idi pada elo, sipatuo sipatokkong, lilu sipakainge’, mali siparappe, enrengnge resopa tammangigngi nalatei pammasena dewata”. Falsafat ini juga senada dengan pataka Polda Sulbar yaitu Siamasei.
Dikatakan lebih lanjut, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa perayaan lebaran yang jatuh pada tanggal 17 dan 18 juni 2018 memiliki nilai kultural bagi masyarakat sulbar yang sering diwujudkan dalam momentum silahturahmi baik antar pribadi maupun keluarga dan masyarakat.
Sehingga akan memicu terjadinya mobilitas massa untuk merayakan lebaran di kampung masing-masing, baik menggunakan jalur darat, laut maupun udara. Aktivitas tersebut berimplikasi pada munculnya berbagai potensi kerawanan, baik dari segi kriminalitas maupun kamseltibcar lantas, kata Kapolda.
Melalui operasi yang akan dilaksanaan kedepan, diharapkan dapat terwujud kondisi kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman, serta ditandai dengan berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, khususnya pada saat arus mudik dan arus balik.
Selanjutnya kepada para peserta lat pra ops, ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh sampai dengan akhir pelatihan serta manfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya, untuk berdiskusi dan saling memberikan masukan guna mencari solusi yang terbaik dalam rangka terwujudnya rasa aman, nyaman dan kondusif pada perayaan Idul Fitri 1439 H
“Tangani masalah dengan cepat tapi jangan sembrono”, tutup Kapolda.
Usai eksternal kapolda, kegiatan yang dikerjakan dengan materi dari masing-masing pihak yang diperlukan, guna dan lain-lain guna mendukung kinerja operasi ketupat kedepan.
Sementara itu, Karo Ops Polda Sulbar melalui Kabid Humas AKBP Hj. Mashura, SH menjelaskan pelatihan pra operasi ketupat siamasei 2018 akan berlangsung selama 2 hari, waktu yang singkat ini diharapkan akan dapat menyeting para peserta pelatihan.
Lanjut dukatakan, untuk operasi ketupat siamasei 2018 akan berlangsung 18 hari dimulai dari tanggal 7 hingga 24 Juni 2018, terangnya.
(Humas Polda Sulbar)
Telah dibaca: 4,580