Apkasindo Sulbar Ungkap Petani Sawit Masih Sulit Urus Sertifikasi ISPO, Ini Penyebabnya

- Jurnalis

Jumat, 21 Juli 2023 - 17:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Apkasindo Sulbar gelar workshop ISPO, foto: dok.ist)

(Apkasindo Sulbar gelar workshop ISPO, foto: dok.ist)

SULBARPEDIA.COM,- Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulawesi Barat (Sulbar) menyebutkan petani sawit di Sulbar masih kesulitan mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Hal itu karena masih banyak petani belum mengetahui alur pengurusan sertifikat dan belum maksimalnya sosialisasi aturan ISPO oleh pemerintah.

ISPO sendiri merupakan sertifkat wajib dimiliki pihak pengelola perkebunan sawit termasuk petani sawit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sertifkat ISPO sawit sebagai bentuk verifikasi bahwa petani sawit atau pengelola sudah terdaftar yang diakui negara.

Ketua Apkasindo Sulbar Andi Kasruddin Raja Muda mengatakan, adanya aturan petani sawit yang memerlukan sertifikasi agar diakui negara itu membuat Crude Palm Oil (CPO) kesulitan untuk di ekspor.

(Ketua Apkasindo Sulbar Andi Kasruddin Raja Muda, foto: adm)

“Adanya aturan-aturan dari Uni Eropa bahwa kita petani harus memiliki sertifikasi dalam hal memenuhi standar nasional, inilah yang sekarang kita hadapi,” ungkap Andi Kasruddin saat ditemui di acara Workshop Apkasindo Sulbar di Hotel Maleo Mamuju, Jumat (21/7/2023).

Andi menyebutkan, sebagaian CPO yang di ekspor ke Uni Eropa itu dianggap sebagai perusak lingkungan karena belum memiliki sertifikasi yang standar nasional.

“Uni Eropa menganggap CPO kita dari Indonesia perusak lingkungan dan bahkan dianggap pembakar hutan, padahal petani kita ini justru menghijaukan lingkungan,” ujar dia.

Namun menurut dia ISPO itu baik akan tetapi sistemnya yang bermasalah, sebab petani sawit tidak tahu menahu bagaimana mensertifikatkan kebun sawitnya.

Hal ini tentu membutuhkan perhatian pemerintah dan lembaga-lembaga perkebunan untuk mendorong petani sawit yang ada di Sulbar.

“Pemerintah harus terlibat aktif mendorong petani-petani kita di Sulbar, pada khusunya untuk lebih memahami arti dari sertifikat ISPO,” bebernya.

Lanjut dia, Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar diminta mensosialisasikan ISPO dan juga Surat Tanda Budidaya Tanaman (STDB).

“ISPO dan STDB harus ditingkat dulu, karena adanya kecambah sawit (bibit sawit) yang abal-abal, sehingga menimbulkan produksi kelapa sawit kurang bagus,” imbuhnya.

(Ketua DPP Apkasindo Gulat ME Manurung, foto: adm)

Di tempat sama, Ketua DPP Apkasindo Gulat ME Manurung menjelaskan saat ini beberapa aturan ISPO tengah direvisi oleh tim Kemenko Perekonomian. Pihaknya pun telah menyurat untuk minta dilibatkan dalam revisi aturan tersebut.

“Tentu yang penting kita sudah lakukan surat-menyurat, negosiasi dan argumentasi. Kalau tidak juga ya apa boleh buat kami akan geruduk itu Kementrian Perekonomian, Kemenko Perekonomian,” jelasnya.

Dia menegaskan bahwa petani sawit tidak menolak revisi aturan ISPO tersebut. Hanya saja pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan oleh Kementerian Perekonomian terkait aturan ISPO.

“Kami petani sawit bukan tidak mau. Kami merasa tidak pernah ditanya tentang ISPO tersebut tiba-tiba ujug-ujug sedang direvisi. Terjadi proses revisi dan kami tidak pernah diajak,” pungkasnya.

(adm/adm)

Berita Terkait

Hipmi Mamuju Gelar Rapat, Bahas Persiapan Musyawarah Cabang
Kadinkes Sulbar Ajak Warga Sukseskan Pelaksanaan PIN Polio untuk Anak Usia 0-7 Tahun
Ditemui Pj Gubernur Sulbar, Bocah Penderita Ginjal Bocor di Polman Akan Dirujuk ke Makassar
Klarifikasi Gerak Soal Dugaan Intervensi Komisi III DPRD Sulbar di Pembebasan Lahan Lapas Kelas II B Mamuju
DBD di Sulbar Tembus 1.313 Kasus Hingga Juni, Dinkes Ingatkan Pentingnya Langkah Pencegahan
Dinkes Sulbar Gelar Advokasi dan Sosialisasi PIN Polio Serentak 23 Juli
Pembebasan Lahan Lapas Kelas II B Mamuju Diduga Diintervensi Komisi III DPRD Sulbar
Kabar Gembira! Kemenkes RI Bantu Fasilitas dan Penambahan Dokter Spesialis di Sulbar

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 23:48 WIB

Pemuda di Mamuju Jadi Pengedar Narkoba Ditangkap, 11 Saset Sabu Disita

Kamis, 25 Juli 2024 - 02:22 WIB

Bejat! Pria di Kalukku Mamuju Setubuhi Putri Kandung Usia 13 Tahun

Rabu, 17 Juli 2024 - 19:37 WIB

Polisi Tangkap Remaja Ngaku Temukan Bayi di Kebun Sawit Mateng, Ternyata Hasil Hubungan Gelap

Sabtu, 13 Juli 2024 - 17:31 WIB

Motif Pria di Mateng Siram Wajah Istri Pakai Air Keras, Curiga Korban Selingkuh

Sabtu, 13 Juli 2024 - 04:58 WIB

Pria di Mamuju Tengah Siram Wajah Istri Pakai Air Keras, Pelaku Ditangkap!

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:22 WIB

Emak-emak di Pasangkayu Jadi Pengedar Narkoba Ditangkap, Sabu 24 Saset Disita

Kamis, 4 Juli 2024 - 10:45 WIB

MUI Majene Resmi Lantik Pengurus MUI Tubo Sendana

Senin, 24 Juni 2024 - 18:16 WIB

Pria di Bonehau Ditikam di Acara Pesta Nikah, Pelaku Kabur Kini Diburu Polisi

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Kades Salugatta Berikan Bantuan Warga Korban Kebakaran

Rabu, 24 Jul 2024 - 21:22 WIB