Strategi Pencegahan Stunting: 30 Persen Kerja Kesehatan, Sisanya dari Sektor Lain

- Jurnalis

Rabu, 15 Februari 2023 - 03:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Kadis Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy (tengah), foto: dok.ist)

(Kadis Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy (tengah), foto: dok.ist)

SULBARPEDIA.COM,- Mamuju, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Sulawesi Barat (Sulbar) drg Asran Masdy mengungkap perlunya keterlibatan sektor lain dalam pencegahan stunting. Ia menjelaskan pencegahan stunting bidang kesehatan hanya 30 persen, sisanya diperlukan kerja bersama atau kolaborasi.

“Jadi penanggulangan stunting kalau dibahas, harus dibahas konprehensif. Karna kalau hanya dibahas (pencegahan) dari sisi kesehatannya itu kurang dari 30 persen dari 100 persen penanggulangan,” ujar Asran saat ditemui wartawan, Selasa (14/2/2023).

Asran menjelaskan 30 persen penanggulangan stunting Sulbar merupakan kerja bidang kesehatan. Sementara 70 persen lainnya dibutuhkan kerterlibatan kerja dari sektor atau instansi lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

(Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy, foto: dok.ist)

Dia kemudian mencontohkan, perbaikan infrastruktur oleh Dinas PU sangat diperlukan agar memajukan perekonomian masyarakat, sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuhan gizi. Menurutnya, hal tersebut ialah salah satu upaya pencegahan stunting dari sektor lain diluar kesehatan.

“(Pencegahan) 70 persennya dimiliki oleh sektor lain, jalan diperbaiki, jalan-jalan tani oleh PU dan sebaginya supaya distribusi hasil pertanian lebih lancar. Nah pengairan dikasih bagus supaya produksi pangan lebih meningkat,” terangnya.

“Begtu juga yang lain. (Bidang) Peternakan meningktakan status perekonomian yang akhirnya masyarakat mampu memenuhi kebutuhan gizi. Yang akhirnya kalau ada yang hamil yang dihamilkan sehat. Itu namanya mencegah stunting,” sambungnya.

Lebih jauh, Asran menerangkan stunting merupakan masalah yang kompleks. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, termasuk angka kemiskinan yang meningkat.

“Kalau dirunut lebih jauh (stunting) ada hubugannya dengan angka kemiskinan kita naik, angka kemiskinan naik kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi pasti menurun. Yang akhirnya memunculkan dampak kurang gizi,” bebernya.

Gerakan Kolaboratif Cegah stunting

drg Asran Masdy mengungkapkan tingginya angka stunting disebabkan multifaktor sehingga penangannya turut melibatkan multisektor. Menurutnya, bidang kesehatan pada penanggulangan stunting hanya pada ranah intervensi spesifik.

“Spesifik itu langsung di pasiennya. Jadi seperti pemeriksaan kesehatan ibu hamil, pendampingan ibu hamil, pemberian obat kepada ibu hamil supaya bayi dalam kandungannya sehat. Itu spesifik,” bebernya.

Sementara kata dia, ada intervensi sensitif yang juga berdampak besar dalam penanggulangan stunting. Diantaranya kerja-kerja dinas terkait dalam memajukan infrastruktur hingga perekonomian masyarakat.

“Misalnya perbaikan jalan, peningkatan hasil pertanian oleh dinas pertanian, peningkatan hasil tangkapan ikan oleh perikanan. Jadi itu meningkatakan status perekonomian masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup, jadi itu namaya penanggulangan stunting,” jelasnya.

“Masyarakat miskin dibantu oleh UMKM dibantu modal usaha sehingga mampu meningkatkan status ekonominya. Begitu juga kolaborasi dengan BKKBN, kolaborasi dengan Kemenag, Pemberdayaa Perempunan dan Perlindungan Anak, itu yang namanya (penanganan stunting) multi sektor,” sambungnya.

(adm/adv)

Berita Terkait

Bupati Mamuju Sutinah Resmikan Puskesmas Ranga-ranga dan Topore
Ajak Siswa Mengenal dan Mencintai Daerah, Pemkab Mateng Gelar Lomba Bercerita Tingkat SD/MI
Kadinkes Sulbar Cek Kondisi 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur
Kadinkes Sulbar Ungkap Angka Balita Ditimbang di Posyandu Capai 56,88% di April 2024
Dinkes Mamuju Bagikan Tablet Tambah Darah ke Siswi SMP-SMA di 20 Titik
Realisasi PAD per Mei 2024 Sudah Capai 28,7 Persen, BPKPD Sulbar Optimis Capai Target
Dinkes Sulbar Gelar Bimtek RME di Puskesmas Banggae 2 Majene
Cegah Stunting, Dinkes Sulbar Bagikan Paket Nutrisi ke Ibu Hamil dan Menyusui di Mamasa

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 11:28 WIB

Remaja di Mamuju Tikam Pria Pakai Badik gegara Kakinya Diinjak, Pelaku Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Remaja di Salukayu Mamuju Aniaya Kakek Pakai Parang gegara Hal Sepele, Pelaku Ditangkap

Kamis, 25 April 2024 - 11:07 WIB

Polisi Bekuk 3 Pengedar-Pemakai Narkoba di Tobadak Mateng

Jumat, 19 April 2024 - 01:56 WIB

2 Pria di Mamuju Ditangkap Usai Kedapatan Simpan 10 Saset Sabu

Minggu, 7 April 2024 - 10:34 WIB

Pria di Mamuju Bobol Toko Mantan Bos, Gasak Uang Rp 100 Juta

Kamis, 4 April 2024 - 21:12 WIB

3 Remaja di Tappalang Mamuju Kepergok Curi Sarang Walet, 2 Ditangkap-1 Kabur

Sabtu, 16 Maret 2024 - 09:09 WIB

Polda Sulbar Tangkap 8 Pengedar dan Kurir Sabu Selama Operasi Antik

Rabu, 13 Maret 2024 - 15:00 WIB

Remaja Rekam Wanita Mandi di Kos-kosan, Ancam Sebar Video-Minta Dilayani Hubungan Badan

Berita Terbaru

Advertorial

Bupati Mamuju Sutinah Resmikan Puskesmas Ranga-ranga dan Topore

Kamis, 9 Mei 2024 - 07:40 WIB